Salemba, Jakarta&nbsp;– Biografi tokoh kepustakawanan Indonesia jarang dikaji, baik oleh peneliti maupun pustakawan sendiri, sehingga masyarakat tidak mengetahui kiprah pustakawan dan kontribusinya terhadap Indonesia.&nbsp;Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Teguh Purwanto dalam sambutannya pada diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion) Penelitian Sejarah bertema “Sejarah Perpustakaan Nasional dan perpustakaan Indonesia dari Masa ke Masa”, Kamis (27/5/2021). “Banyak tokoh pustakawan yang sebenarnya memberikan jasa yang begitu besar bagi negara kita. Salah satunya adalah tokoh perpustakaan yang sangat terkenal di kalangan pustakawan Indonesia, yaitu Ibu Mastini. Di samping Bu Mastini, banyak tokoh dalam sejarah perpustakaan yang belum diketahui masyarakat,” ujarnya.&nbsp;Pustakawan Perpusnas Atikah menyebutkan sejumlah nama lain yang terlibat dalam sejarah perpustakaan di Indonesia. Salah satunya adalah Raden Patah, pustakawan Indonesia yang pernah bekerja di perpustakaan&nbsp;Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen&nbsp;dan mendirikan Perpustakaan Negara di Yogyakarta. Penelusuran Atikah mengenai sosok Raden Patah bermula dari tulisan mengenai sejarah Perpustakaan Nasional yang ditulis oleh Sulistyo Basuki. Tulisan itu menyebutkan bahwa Raden Patah pernah menulis laporan berjudul “A Report on a Survey and&nbsp;Recommendation for the Establishment of a National Library Service in Indonesia” bersama A. G. W. Dunningham untuk UNESCO pada tahun 1953. Penelusuran dilanjutkan dengan menggali sumber-sumber dari koleksi surat kabar langka Perpustakaan Nasional ditambah dengan sumber digital yang diakses secara daring.&nbsp;“Raden Patah pernah diundang sebagai pembicara dalam konferensi perpustakaan di India tahun 1951. Beliau mendapat undangan dari tokoh pustakawan asal India, yaitu Prof. (S. R.) Ranganathan. Beliau didaulat untuk berpidato serta mendapat sambutan dan apresiasi yang luar biasa,” jelas Atikah. Berita tersebut dimuat di surat kabar Kedaulatan Rakyat, 1 Juni 1951. Berdasarkan sumber-sumber sejarah tersebut, diketahui juga bahwa Raden Patah aktif di perkumpulan Kepanduan Bangsa Indonesia bersama dengan dr. Muwardi dan Sugandi. Keduanya dikenal sebagai tokoh Sumpah Pemuda.&nbsp;Sayangnya, sejumlah kiprah tersebut cenderung terlupakan. Hal ini diamini oleh Guru Besar Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia Sulistyo Basuki. Pernah ia menugasi mahasiswanya untuk membuat biografi Raden Patah. “Ternyata Raden Patah yang dibahas mereka adalah yang berasal dari Demak, dikenal sebagai Sunan Jin Bun. Padahal yang saya maksudkan Raden Patah dari Yogyakarta. Ternyata tidak seorang pun yang tahu,” terangnya.Menurut Sulistyo Basuki, Raden Patah menguasai masalah teknis kepustakawanan, khususnya yang berkaitan dengan katalogisasi dan peristilahan. Oleh karena itu, ia ditunjuk sebagai anggota Dewan Perpustakaan Nasional bersama-sama dengan O. D. P. Sihombing, Soemarni Kartadiredja, dan Ong Hian Hoey. Dewan Perpustakaan Nasional dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tanggal 25 Maret 1955 Nomor 17287/KaB./1955 sebagai salah satu hasil dari Kongres Perpustakaan seluruh Indonesia tahun 1954. Dewan ini bertugas antara lain menyelenggarakan pembangunan kerja sama dan koordinasi antarperpustakaan di Indonesia, serta mendirikan Perpustakaan Nasional.&nbsp;Lebih lanjut, Sulistyo Basuki mengatakan bahwa surat kabar merupakan sumber primer bagi kajian sejarah perpustakaan di Indonesia. “Menurut hemat saya, ini yang kurang dilakukan di Indonesia,” ujarnya. Sulistyo juga menegaskan pentingnya menyusun suatu biografi kepustakawanan Indonesia agar diketahui masyarakat.&nbsp;Selain tokoh perpustakaan, diskusi ini juga membahas sejumlah tokoh lainnya yang dikenal sebagai raksasa di dunia pengetahuan dan kebudayaan Indonesia, seperti Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka, Hussein Djajadiningrat, Mas Pirngadi, Raden Mas Panji Sastrokartono, W. J. S. Poerwadarminta, hingga Mohammad Hatta. Para tokoh ini termasyhur karena kecintaannya terhadap pustaka dan perpustakaan. “Sekarang ini tidak perlu berdarah biru, dengan teknologi kita bisa memanfaatkan berbagai sumber informasi yang ada. Kesempatannya amat besar. Jadi bukan tidak mungkin Indonesia memiliki lebih banyak lagi&nbsp;giant&nbsp;(raksasa) pengetahuan, penggiat literasi, serta pelaku inklusi sosial,” ucap Atikah.&nbsp;Diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion) Penelitian Sejarah ini merupakan bagian keempat dari rangkaian diskusi sejarah menghadirkan para pakar yang kompeten di bidangnya. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom serta&nbsp;<a href="https://www.youtube.com/watch?v=KtNXJNkdtEM" rel="noopener noreferrer" target="_blank">kanal YouTube Perpustakaan Nasional RI</a>&nbsp;dan dihadiri ratusan masyarakat dari seluruh penjuru Indonesia. Tak hanya memberikan wawasan mengenai tokoh kepustakawanan Indonesia, diskusi ini bertujuan mendorong rasa ingin tahu masyarakat terhadap ilmu perpustakaan dan ilmu sejarah, serta menjembatani masyarakat dengan koleksi Perpustakaan Nasional RI, khususnya koleksi monograf dan berkala langka. Penulis: Khusnul Khatimah

Menolak Lupa, Tokoh Kepustakawanan sebelum Terbentuknya Perpustakaan Nasional

Globalisasi pada saat ini terbukti telah mengubah cara dan metode masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pengaruh ini juga berimbas kepada perpustakaan, terutama dalam layanan perpustakaan yang saat ini dituntut untuk memanfaatkan TIK dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Hal ini tertuang pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 14 ayat 3 menyatakan bahwa “Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Maka dari itu, pemanfaatan TIK di perpustakaan pada masa sekarang ini menjadi salah satu hal yang penting dalam mengembangkan layanan perpustakaan.Senada dengan hal tersebut, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia kemudian meluncurkan Tanya Pustakawan Virtual via&nbsp;livechat&nbsp;pada Selasa, 17 Maret 2020. Tanya Pustakawan Virtual merupakan bentuk pengembangan layanan Perpusnas dengan memanfaatkan TIK untuk mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat. Layanan ini hadir sebagai bentuk implementasi dari orasi pustakawan utama Perpusnas, Dra. Fathmi, SS. tentang pengembangan layanan referensi virtual di Perpusnas agar layanan Perpusnas dapat diakses oleh masyarakat Indonesia secara lebih luas. Layanan ini juga sangat sesuai dengan kondisi Indonesia yang tengah menghadapi pandemi virus Covid-19.Pada layanan ini, masyarakat dapat dengan mudah melakukan interaksi dengan pustakawan secara daring dan&nbsp;realtime&nbsp;lewat&nbsp;chatbox&nbsp;di&nbsp;website&nbsp;<a href="http://perpusnas.go.id/" rel="noopener noreferrer" target="_blank">perpusnas.go.id</a>. Masyarakat dapat bertanya atau berkonsultasi seputar penelusuran literatur/ informasi/ data yang dibutuhkan dalam pembelajaran atau untuk memenuhi kebutuhan informasi atau tugas yang sedang dikerjakan. Selain itu, masyarakat juga dapat menyampaikan pengaduan terhadap layanan yang diberikan oleh Perpusnas pada layanan ini. Pesan akan direspon secara&nbsp;realtime&nbsp;dengan waktu respon pertama maksimal 5 menit sejak masyarakat/pengunjung klik tombol mulai obrolan.Pustakawan yang bertugas pada layanan ini adalah pustakawan dari berbagai kelompok layanan yang ada di Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara (Pujasintara) Perpusnas. Layanan ini dapat diakses oleh masyarakat pada hari dan kerja seperti yang tertera pada halaman&nbsp;<a href="http://pujasintara.perpusnas.go.id/tanya-pustakawan/" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Tanya Pustakawan.</a>&nbsp;Hadirnya layanan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan akses layanan Perpusnas oleh masyarakat Indonesia dimanapun tanpa harus berkunjung langsung ke gedung layanan Perpusnas.

Perpusnas Luncurkan Layanan Referensi Virtual via Livechat

Koleksi majalah langka di Perpustakaan Nasional merupakan terbitan yang berasal dari berbagai negara, bukan hanya terbitan Indonesia saja tetapi juga mancanegara. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan pun beragam sesuai dengan tempat terbitnya (negara). Setiap majalah memiliki ciri khas tersendiri dari subjek yang disajikan dalam rubrik dan tulisan serta sudut pandang yang digunakan dalam menulis artikel. Subjek pokok dalam majalah menjadi fokus utama dalam membuat tulisan yang dimuat didalamnya. Sudut pandang yang dihadirkan dalam ulasan atau rubrik di majalah bisa dianggap mewakili ide atau gagasan&nbsp;&nbsp;kelompok atau lembaga tertentu. Dibawah ini ada beberapa tips yang bisa dimanfaatkan untuk menelusur koleksi majalah langka perpusnas: <ul><li class="ql-align-justify">Penelusuran melalui website Khastara</li></ul>Untuk melakukan penelusuran koleksi majalah langka perpusnas, sebagai langkah awal pemustaka bisa mengakses website khastara.perpusnas.go.id. Di Khastara pemustaka bisa mengakses berbagai jenis koleksi seperti Naskah Kuno, Buku Langka, Peta, Mikro Film, Foto Gambar &amp; Lukisan,&nbsp;Majalah&nbsp;&amp; Surat Kabar Langka, serta Sumber Lainnya yang sudah didigitalkan. Koleksi yang ada di khastara tersedia&nbsp;&nbsp;dalam bentuk pdf dan flip book, bisa didownload dan gratis tanpa dipungut biaya. Dengan cara ini pemustaka bisa menghemat waktu, uang dan tenaga untuk mengakses koleksi yang dibutuhkan. Ketersediaan majalah langka yang sudah didigitalkan dan tersedia di Khastara akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Apabila tidak menemukan koleksi majalah langka yang dibutuhkan tidak perlu khawatir, langsung simak tips yang ke-2. <ul><li class="ql-align-justify">Penelusuran melalui katalog online Perpusnas</li></ul>Katalog Online Perpusnas memuat berbagai sumber dan jenis koleksi. Untuk melakukan penelusuran melalui katalog online atau OPAC (Open Public Access Catalog) silakan kunjungi opac.perpusnas.go.id. Penelusuran bisa dilakukan dengan menggunakan kata kunci baik itu Judul, Pengarang, Subjek dan lain – lain. Untuk hasil lebih spesifik gunakan filter&nbsp;Terbitan Berkala&nbsp;&nbsp;saat melakukan penelusuran. Perlu diperhatikan bahwa Nomor Panggil atau&nbsp;Call Number&nbsp;koleksi majalah langka selalu diawali dengan salah satu huruf A – P, contoh B : – 850 adalah Nomor Panggil untuk Majalah Soeara Muhammadijah. Perhatikan juga ejaan kata kunci yang digunakan saat menelusur karena koleksi majalah langka berbahasa Indonesia mayoritas menggunakan ejaan lama seperti “oe”, “tj”, “dj” dan lain – lain. Selain ejaan, penggunaan istilah sebagai kata kunci juga penting diperhatikan, misalnya kota Cirebon dalam tulisan zaman dahulu adalah Cheribon, bea cukai istilah jaman dulu adalah pabean. Apabila melakukan penelusuran majalah langka berbahasa Indonesia terbitan lama namun menggunakan kata kunci dengan ejaan baru kemungkinan hasilnya tidak ditemukan. Bahasa juga mempengaruhi hasil pencarian kata kunci, apabila tidak menemukan koleksi yang dicari dengan kata kunci dalam bahasa Indonesia bisa diganti dengan bahasa Inggris atau Bahasa Belanda ataupun yang lainnya. OPAC Perpusnas bisa diakses kapan saja dan dimana saja sehingga pemustaka bisa memeriksa ketersediaan majalah yang dibutuhkan terlebih dahulu sebelum berkunjung. Catat dengan baik nomor panggil dan judul majalahnya agar mudah saat akan melakukan permintaan peminjaman (baca di tempat) kepada pustakawan. <ul><li class="ql-align-justify">Penelusuran Menggunakan Katalog Manual</li></ul>Layanan Majalah Terjilid menyediakan katalog manual khusus terbitan Indonesia dengan kode nomor panggil B. Katalog ini disusun secara alfabetis judul majalahnya. Katalog ini sangat berguna untuk menelusur majalah yang terbit di Indonesia. Berbeda dengan penelusuran melalui katalog online yang bisa menampilkan majalah dari semua negara, di katalog ini fokus kepada terbitan Indonesia. Selain itu, katalog manual ini juga sangat bermanfaat apabila apabila terdapat gangguan atau sistim sedang error, gangguan jaringan internet maupun kendala listrik padam karena katalog ini tidak bergantung pada itu semua. Katalog ini bisa diakses ketika berkunjung langsung di Layanan Majalah Terjilid. <ul><li class="ql-align-justify">Penelusuran Menggunakan Literatur Sekunder</li></ul>Penelusuran melalui literatur sekunder sangat membantu apabila pemustaka ingin menelusur majalah dengan topik – topik tertentu. Sudah tersedia beberapa literatur sekunder seperti indeks beranotasi yang dilengkapi dengan judul artikel, edisi dan juga anotasi dari artikel yang dimuat di majalah. Indeks artikel beranotasi ini akan memudahkan pemustaka ketika menelusur artikel yang ada di majalah. Selain indeks beranotasi ada juga katalog khusus yang disusun berdasarkan subjek misalnya katalog antropologi yang memuat terbitan – terbitan tentang antropologi. <ul><li class="ql-align-justify">Memastikan tanggal peristiwa</li></ul>Seringkali pemustaka yang melakukan penelusuran informasi di majalah langka tujuannya untuk mendapatkan data dari berita – berita yang diterbitkan saat peristiwa tertentu terjadi. Memastikan tanggal terjadinya suatu peristiwa dapat membantu untuk melakukan penelusuran majalah apabila tidak ada informasi awal judul majalah apa yang harus diakses. Berita – berita yang dimuat di majalah merupakan isu – isu hangat saat itu sehingga dengan memastikan tanggal kejadian peristiwa dapat menjadi petunjuk dalam melakukan penelusuran. Majalah – majalah yang terbit pada kurun waktu yang berdekatan dengan terjadinya sebuah peristiwa tertentu kemungkinan besar memuat informasi tentang peristiwa tersebut. Kurun waktu peristiwa tersebut dapat menjadi pentunjuk dalam melakukan penelusuran koleksi majalah langka. Demikian beberapa tips dan trik penelusuran majalah langka koleksi Perpusnas. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi petunjuk serta memudahkan dalam melakukan penelusuran majalah langka di perpusnas. Terimakasih telah membaca, selamat mengaplikasikan tips dan trik dari kami. Jangan ragu untuk bertanya atau meminta bantuan kepada pustakawan di Layanan Majalah Terjilid apabila mengalami kesulitan, kami akan membantu dengan senang hati. Salam sehat dan salam literasi.

TIPS DAN TRIK PENELUSURAN KOLEKSI MAJALAH LANGKA PERPUSNAS

Layanan perpustakaan dan informasi Perpustakaan Nasional yang diselenggarakan melalui Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi terus melakukan usaha peningkatan layanan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah memperpanjang jam buka layanan perpustakaan Perpusnas sampai dengan pukul 9 malam. Seperti telah diketahui, sampai tanggal 5 Januari 2020, layanan perpustakaan Perpusnas di Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas, Jl. Medan Merdeka Selatan Nomor 11 buka sampai dengan pukul 6 sore di hari kerja dan sampai dengan pukul 4 sore di hari Sabtu dan Minggu.Kepala Perpustakaan Nasional RI sendiri, sejak Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo, di bulan September 2017, sudah mencanangkan agar layanan perpustakaan Perpusnas dapat buka hingga malam. Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi memutuskan untuk memperpanjang jam buka layanan di empat lantai, yaitu lantai 8 untuk layanan audiovisual, lantai 19 untuk layanan multimedia, dan lantai 21 &amp; 22 untuk layanan monograf terbuka. Empat lantai ini per 6 Januari 2020 buka sampai dengan pukul 9 malam di hari kerja atau hari Senin sampai dengan Jumat.&nbsp;Lantai 8 yang mempunyai koleksi audio visual, termasuk film-film, lantai 19 yang mempunyai 100 komputer yang dapat digunakan oleh masyarakat dengan difasilitasi internet yang kencang, dan lantai 21 &amp; 22 dimana pemustaka dapat mengakses bahan perpustakaan secara langsung di rak penyimpanannya dinilai sangat cocok untuk dibuka sampai dengan pukul 9 malam. Film-film di lantai 8 dapat ditonton dengan menggunakan komputer yang sudah dilengkapi dengan headphone. Komputer di lantai 19 menjadi favorit digunakan pemustaka yang berkunjung untuk digunakan apa pun yang berkaitan dengan internet. Buku-buku teks di lantai 21 dan 22 menjadi surga yang mampu memuaskan para pencari buku teks dari pelajar, mahasiswa, bahkan umum. Pemustaka yang dapat langsung ke rak penyimpanan buku menjadi alasan tersendiri kenapa lantai ini selalui ramai dikunjungi pemustaka.

Empat Lantai Layanan Perpustakaan Perpusnas Buka Sampai Pukul 9 Malam

Jumat (23/04/21) kegiatan&nbsp;<a href="http://pujasintara.perpusnas.go.id/2021/04/23/post-and-win-batch-2-world-book-day/" rel="noopener noreferrer" target="_blank" style="color: var(--the7-links-color);">Post &amp; Win Batch 2 “World Book Day”</a>&nbsp;sudah mengumumkan dan memilih 6 pemenang. Para pemenang acara Post &amp; Win kali ini juga berkesempatan mengikuti Sharing Session di Radio WBS dengan tema “Peran Milenial di Hari Buku Sedunia” berbagi tentang literasi di kalangan milenial dan apa saja yang sudah mereka lakukan sebagai pejuang literasi. Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal&nbsp;<a href="https://www.youtube.com/watch?v=eDeKY1qdwxo" rel="noopener noreferrer" target="_blank" style="color: var(--the7-links-color);">Youtube WBS Perpusnas.</a>&nbsp;Salah satu dari Tim Layanan Komunitas dan Media Sosial (Tri Utami) juga memberikan satu dua patah kata untuk mengantarkan acara ini. Dari 6 pemenang tersebut yang bisa hadir di tempat ada 3 orang dan yang dilakukan secara daring 1 orang. Ke-empat pemenang tersebut yang ikut berpartisipasi dalam acara ini adalah Panji, Hanif, Hera dan Risca. Mereka adalah anak-anak muda yang rajin membaca, mereview buku bahkan ada yang punya toko Buku. Mereka saling berbagi informasi dan juga menceritakan tentang buku-buku favorit, seperti buku bertema perempuan, sejarah, filsafat dan agamis sudah mereka sampaikan dengan runtut tapi tetap santai. Di acara sharing session ini mereka juga menyampaikan kenapa mereka memilih buku dengan judul tersebut dan mengapa mengambil konsep atau tema foto yang mereka unggah.Dari acara ini kita mendapatkan cara baru untuk berbagi seperti yang telah disampaikan oleh Saudari Hera yang berasal dari Pontianak yang sudah hadir melalui daring menyampaikan bahwa ketika mendapatkan hadiah buku, buku tersebut langsung dikirimkan ke alamat perpustakaan atau taman baca yang memang benar-benar kekurangan sumber bacaan. Saudari Risca juga memberikan saran agar perpusnas berkolaborasi dengan komunitas-komunitas perempuan untuk mengadakan beberapa kegitan dalam peningkatan kualitas perempuan. Dan para pemenang berharap untuk Perpusnas selalu mengadakan acara yang menarik dan berkelanjutan supaya bisa lebih dekat dengan masyarakat dimanapun dan kapanpun.Penulis: Resti Laras Gilang Parindra, Tri Utami, Fadilla KhairunisaPenyunting: Resti Laras Gilang Parindra

Sharing Session Pemenang Post & Win Batch 2 “World Book Day” di Radio Streaming WBS

Lokasi:&nbsp;via&nbsp;Aplikasi ZoomKapasitas Ruangan:&nbsp;100Pemerintah mengeluarkan PP No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan&nbsp;Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Salah satunya adalah pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Atas dasar itu, Perpusnas RI menyediakan&nbsp;Fasilitas Webinar&nbsp;untuk pemustaka, komunitas, organisasi profesi, dll. Untuk pemesanan fasilitas atau informasi lebih lanjut dapat dilihat melalui tautan:<a href="https://agenda.perpusnas.go.id//detail/ruang/Webinar_Perpusnas" rel="noopener noreferrer" target="_blank" style="color: var(--the7-links-color);">https://agenda.perpusnas.go.id//detail/ruang/Webinar_Perpusnas</a>

Ruang Webinar Perpusnas RI

Perpustakaan Nasional RI bekerja sama dengan LLDIKTI Wilayah X menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penelusuran dan Pemanfaatan Koleksi E-resources bagi dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumatera. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu Rabu dan Kamis, 4 dan 5 November 2020 melalui aplikasi Zoom. PTS Provinsi Sumatera Barat dan Jambi dilaksanakan pada 4 November 2020 dan PTS Provinsi Riau dan Kepulauan Riau pada 5 November 2020. Pustakawan yang ditugaskan untuk memberikan bimbingan pemanfaatan koleksi e-resources Perpustakaan Nasional adalah Achmad Riyadi Alberto dan Muhammad Ilyas. Kedua pustakawan yang ditugaskan ini merupakan pustakawan referensi Perpustakaan Nasional yang menguasai penelusuran e-resources dan penelusuran informasi lainnya. Keduanya merupakan pustakawan referensi yang siap menjawab pertanyaan referensi di&nbsp;<a href="http://pujasintara.perpusnas.go.id/tanya-pustakawan" rel="noopener noreferrer" target="_blank">tanya pustakawan virtual</a>. Kegiatan ini disiarkan secara langsung melalui youtube di&nbsp;<a href="https://www.youtube.com/watch?v=Dka3k4-jlKo" rel="noopener noreferrer" target="_blank">https://www.youtube.com/watch?v=Dka3k4-jlKo</a>&nbsp;dan&nbsp;&nbsp;<a href="https://www.youtube.com/watch?v=oIgfWe0eMic" rel="noopener noreferrer" target="_blank">https://www.youtube.com/watch?v=oIgfWe0eMic</a>.

Bimbingan Teknis Pemanfaatan Koleksi E-Resource PTS Sumatera

Pencarian

Berita Lainnya

Menolak Lupa, Tokoh Kepustakawanan sebelum Terbentuknya Perpustakaan Nasional

Perpusnas Luncurkan Layanan Referensi Virtual via Livechat

TIPS DAN TRIK PENELUSURAN KOLEKSI MAJALAH LANGKA PERPUSNAS

Empat Lantai Layanan Perpustakaan Perpusnas Buka Sampai Pukul 9 Malam

Sharing Session Pemenang Post & Win Batch 2 “World Book Day” di Radio Streaming WBS

Ruang Webinar Perpusnas RI

08.00-21.00 WIB

09.00-16.00

Tutup

Detail Berita

Bimbingan Teknis Pemanfaatan Koleksi E-Resource PTS Sumatera

Pencarian

Berita Lainnya