Berita pujasintara

Disabilitas Bisa! Disabilitas Merdeka!

Image

Dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI, Perpustakaan Nasional RI mengadakan talkshow bertajuk “Talkshow Inspiratif: Kemerdekaan dalam Keterbatasan” pada 24 Agustus 2022. Talkshow tersebut mengundang Dimas Prasetyo (peneliti BRIN, Co-Founder Komunitas Kartunet, Penerima beasiswa S2 di Adelaide, Australia) dan Ikhwan Tariqo (CEO Dekar Dekor Kreatif) sebagai pembicara. Acara ini dibuka oleh Plt. Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Yuliatry Bunga

Talkshow yang diadakan oleh Kelompok Layanan Lansia dan Disabilitas ini bertujuan untuk menggali lebih dalam makna kemerdekaan dari perspektif teman-teman disabilitas, sekaligus menginspirasi teman-teman disabilitas lain bahwa kaum disabilitas bisa berkarya dan mengabdi pada Negara Kesatuan Republik indonesia. Dalam sambutannya, Yuliatry Bunga mengatakan, bahwa penyandang disabilitas semakin hari semakin terpacu untuk mengembangkan dirinya sendiri serta penyandang disabilitas yang lain.

“Komunitas penyandang disabilitas yang didirikan oleh penyandang disabilitas pun muncul sebagai upaya untuk mengembangkan kompetensi diri masing-masing serta membangun kemandirian para penyandang disabilitas lainnya,” ujar Yuliatry.

Mendukung hal tersebut, Dimas menjelaskan mengenai pendidikan sebagai jalan kemerdekaan bagi kaum disabilitas. Dimas mengatakan, kondisi disabilitas berpotensi (membuat) seseorang menjadi miskin, dan miskin dapat membuat seseorang menjadi disabilitas. “Salah satu jalan keluarnya adalah dengan cara pendidikan,” ujarnya.

Sehingga, menurut Dimas, kaum disabilitas sebisa mungkin harus belajar dan harus berpendidikan sehingga dapat mengangkat harkat dan derajatnya. Dimas pun menyemangati teman-teman disabilitas untuk keluar dari segala macam keterbatasannya dan stigma-stigma negatif dengan pikiran yang positif sehingga teman disabilitas dapat menjadi lebih maju lagi.

Sedangkan Ikhwan Tariqo mengatakan, kaum disabilitas masih belum merdeka, sebab memang masih banyak diskriminasi yang dihadapi. “Dalam kesempatan ini saya mau memfokuskan bagaimana penyandang disabilitas merdeka dengan teknologi. Karena dengan teknologi ini yang benar-benar membuat disabilitas jadi mandiri,” ujarnya.

 

Penulis : Lana Yurisa Ayodya

Editor : Amri Mahbub Alfathon