15 April 2021 – Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara berkomitmen untuk terus memperbaiki diri agar memberikan layanan perpustakaan yang prima. Mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi dan unit pelayanan publik dengan kategori Sangat Baik di tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tidak menjadikan Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara berpuas diri. Salah satu perbaikan diri dilakukan melalui pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat atau Survei Kepuasan Pemustaka.Di tahun 2021, Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara akan melakukan Survei Kepuasan Masyarakat sebanyak empat kali. Survei Kepuasan ini akan diselenggarakan dengan bekerja sama dengan lembaga independen dari PT Swasembada.&nbsp;Kickoff&nbsp;Meeting Survei Kepuasan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2021 di ruang serbaguna lantai 4 Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Perpusnas. Hadir pada&nbsp;kickoff&nbsp;pustakawan ahli utama di lingkungan Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, yaitu Sri Sumekar dan Fathmi. Selain itu juga hadir seluruh Koordinator, Subkoordinator, dan Ketua Kelompok Layanan di lingkungan Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara. Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara tidak dapat hadir karena masih menjalani Diklat PIM II.Sri Sumekar, yang sempat menjadi Kepala Bidang Layanan Koleksi Umum di Pusat Jasa, mengingatkan, “Survei dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Transparan dalam arti hasil survei harus dipublikasikan seluas-luasnya. Akuntabel artinya survei dilakukan dengan prinsip ilmiah yang berlaku.” Sementara Fathmi menyatakan, “Hasil analisis dari survei kepuasan sebaiknya bisa mendalam agar melahirkan rekomendasi yang benar sesuai dengan lapangan.” Dalam Kickoff Meeting dibahas rencana kerja Survei Kepuasan dan instrumen survei yang nanti akan digunakan.

Kickoff Meeting Survei Kepuasan Pemustaka Tahun 2021

Koleksi Majalah Terjilid merupakan koleksi terbitan berkala langka yang memuat terbitan ilmiah dan populer. Koleksi Majalah Terjilid bukan hanya berupa majalah tetapi juga jurnal ilmiah. Koleksi terbitan zaman pendudukang Jepang yaitu untuk koleksi yang terbit sekitar tahun 1942 – 1945 sedangkan terbitan zaman Revolusi Kemerdekaan yaitu terbit sekitar tahun 1945 – 1949. Koleksi kami banyak dimanfaatkan oleh peneliti baik itu mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, tesis ataupun desertasi maupun peneliti yang sedang menulis buku, menulis artikel atau penelitian lainnya. Mayoritas pengguna koleksi kami yang kami sebut sebagai pemustaka melakukan penelitian di bidang Sejarah.Koleksi ini sangat cocok dimanfaatkan apabila pemustaka sedang meneliti sesuatu yang berkaitan atau membutuhkan data tentang Pendudukan Jepang dan Masa Revolusi Kemerdekaan. Untuk pemustaka yang akan mengakses koleksi ini bisa datang langsung ke Layanan Koleksi Majalah Terjilid di Gedung Layanan Perpustakaan Nasional Medan Merdeka Selatan (Marsela) di Lantai 23.Koleksi zaman pendudukan Jepang didominasi oleh terbitan Djawa Gunseikanbu. Djawa Gunseikanbu banyak menerbitkan buku – buku pelajaran sekolah yang diperuntukkan bagi murid sekolah Rakyat atau Sekolah Dasar dan beberapa buku untuk murid sekolah menengah Pertama. Dibawah ini beberapa koleksi terbitan zaman pendudukan Jepang.Selain itu, ada juga majalah yang dilarang terbit saat pendudukan Jepang salah satunya yaitu Majalah Liberty yang dilarang terbit selama 49 bulan namun akhirnya saat Revolusi Kemerdekaan berhasil menerbitkan Kembali pada bulan Februari 1946.Koleksi zaman Revolusi Kemerdekaan didominasi oleh majalah yang berkaitan dengan politik, sosial dan kebudayaan. Beberapa majalah menyajikan analisis politik terhadap isu – isu terkini saat itu. Ada juga majalah yang menghadirkan analisis dengan perspektif kelompok tertentu seperti kelompok etnis Tionghoa seperti majalah Starweekly.

Mengenal Koleksi Majalah Terjilid Zaman Pendudukan Jepang dan Revolusi Kemerdekaan

Bangsa Indonesia memiliki sumber daya budaya yang sangat kaya. Salah satunya adalah ragam aksara kuno yang digunakan. Surat Incung menjadi salah satu di antara puluhan aksara kuno yang tersebar di Kepulauan Indonesia. Surat Incung eksis dalam kebudayaan masyarakat Kerinci yang bermukim di Dataran Tinggi Jambi. Aksara ini telah digunakan oleh nenek moyang masyarakat setempat untuk merekam warisan kesusastraan, geneologi, peristiwa sejarah, hutang-piutang, hukum, dan batas wilayah adat. Mereka kemudian menyimpan dokumen tertulis tersebut sebagai pusaka klan.Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA) menyelenggarakan Seri Diskusi Naskah Nusantara ke 25 yang mengambil tema Khazanah Manuskrip Surat Incung: Dari Mantra Hingga Beragam Prosa. Diskusi ini dihadiri oleh 327 peserta dengan kuota zoom 300 peserta dan sisanya mengikuti diskusi via kanal youtobe WBS Radio Perpusnas. Dalam diskusi tersebut diungkap bahwa keberadaan Surat Incung pertamakali dilaporkan oleh William Marsden di paruh awal abad ke-19 M. Namun, penelitian komprehensif tentang manuskrip beraksara Incung baru dimulai seabad kemudian. Ialah Edward Jacobson yang pertamakali menginventarisasi tinggalan manuskrip Incung di tahun 1915, dilanjutkan oleh Petrus Voorhoeve di tahun 1941. Petrus Voorhoeve berhasil mencatat keberadaan 134 manuskrip Incung yang ditulis di atas media tanduk kerbau, bambu, kertas, dluwang, tulang, dan daun tapak gajah.Di dalam diskusi ini dipaparkan juga beberapa kandungan dari manuskrip Surat Incung yang telah ditemukan. Isinya cukup beragam. Mulai dari mantra yang berisikan perkataan atau ucapan yang memiliki kekuatan gaib, yang biasanya bertujuan untuk melindungi diri dan meminta kesuburan, beragam jenis prosa seperti ratapan kesedihan dan percintaan seseorang (karangmindu), hikayat, dan tambo hingga surat perjanjian yang dibuat penguasa setempat di masa lalu terkait dengan batas wilayah, ketetapan hukum, dan keterangan hutang piutang.Hal penting yang perlu kita ketahui tentang manuskrip incung juga adalah bahwa manuskrip Incung biasanya menggunakan bahasa Kerinci, bahkan ada yang menggunakan dialek setempat. Media yang digunakan dalam penulisannya diantaranya bambu, tanduk, tulang kulit kayu dan kertas. Voorhoeve mengemukakan bahwa jumlah manuskrip Incung yang telah ia data sebanyak 81 menggunakan media tanduk, 34 bambu, 10 kertas, dan 8 menggunakan media lain-lain. Biasanya juga kebanyakan manuskrip Incung ditulis tanpa pertanggalan dan tanda baca, dan disimpan dalam konteks benda pusaka kaum/suku.Acara dapat disaksikan ulang pada&nbsp;<a href="https://youtu.be/O3vLX0juV5M" rel="noopener noreferrer" target="_blank">https://youtu.be/O3vLX0juV5M</a>

FGD SERI DISKUSI NASKAH NUSANTARA #25: “Khazanah Manuskrip Surat Incung: Dari Mantra Hingga Beragam Prosa”

Perpustakaan Nasional RI mengadakan webinar peringatan 25 Tahun Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar membaca, dengan Tema “Menuju SDM Unggul Indonesia Maju”. Dalam penyelenggaran hari ke-2 ini mengusung tema “Layanan di Masa Pandemi Covid-19” yang berisi tiga materi yang disampaikan oleh tiga narasumber yang berbeda. Materi yang dibahas adalah seputar layanan perpustakaan yang dapat dilakukan oleh perpustakaan di masa pandemi Covid-19 yang berkaca pada pengalaman Perpusnas RI.Materi pertama tentang strategi pengembangan layanan perpustakaan di masa pandemi Covid-19 disampaikan oleh Pustakawan Utama Perpusnas RI, Dra. Titiek Kismiyati, M.Hum. Beliau menyampaikan bahwa terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perpustakaan di masa pandemi Covid-19 seperti memperhatikan protokol kesehatan, memberikan pelayanan secara virtual, dan pembatasan layanan secara onsite. Selain itu juga beliau mengemukakan di masa pandemi ini merupakan saat yang tepat untuk menguatkan penyediaan koleksi digital.Materi kedua tentang&nbsp;layanan perpustakaan di masa pandemi Covid-19: studi kasus layanan perpusnas disampaikan oleh Luthfiati Makarim, S.S., M.M. Beliau mengemukakan pengalaman yang dihadapi oleh Perpusnas selama masa pandemi dan meningkatnya transaksi digital di layanan-layanan berbasis digital milik Perpusnas seperti iPusnas, e-resources, khastara, dan tanya pustakawan. Beliau juga menyampaikan bahwa tidak hanya layanan yang kemudian menjadi berbasis digital, namun juga kinerja pustakawan yang selama masa pandemi bekerja dari rumah juga membuat banyak hasil-hasil yang kreatif dan inovatif.Materi ketiga sekaligus materi terakhir tentang layanan referensi virtual disampaikan oleh Arief Wicaksono, M.Hum.. Beliau mempromosikan dan menjelaskan tentang layanan referensi virtual yang dimiliki oleh Perpusnas RI dan menjelaskan kompetensi apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang pustakawan referensi.&nbsp;Webinar hari ke-2 ini diikuti oleh 855 peserta dari aplikasi zoom dan 461 peserta yang menonton dari live streaming Youtube&nbsp;channel&nbsp;Perpustakaan Nasional RI. Selain mendapatkan e-sertifikat yang otomatis terkirim ke email peserta setelah mengisi daftar hadir, para peserta di aplikasi zoom juga mendapatkan materi dari narasumber.

Webinar Hari Kunjung Perpustakaan 2020 Hari Ke-2 “Layanan di Masa Pandemi Covid-19”

Layanan Referensi Melalui Livechat sudah berjalan kurang lebih 3 bulan. Waktu yang cukup untuk dilakukan evaluasi. Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi (Pusjasa) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Drs. Teguh Purwanto, S.IP. M.Si melakukan evaluasi sekaligus pengarahan dan pembekalan kepada pustakawan yang tergabung dalam tim&nbsp;livechat&nbsp;Perpusnas. Kegiatan ini dilakukan pada Selasa, 16 Juni 2020 di ruang rapat Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta Pusat dengan dihadiri oleh 30 agen&nbsp;livechat&nbsp;yang terdiri dari pustakawan dan filolog Perpusnas RI.Evaluasi dilakukan kepada layanan&nbsp;livechat&nbsp;Perpusnas yang telah berjalan tiga bulan mulai dari 17 Maret 2020 hingga 15 Juni 2020. Dalam laporan yang disampaikan tercatat selama tiga bulan layanan&nbsp;livechat&nbsp;hadir untuk masyarakat, terdapat 3549 pesan yang masuk ke layanan&nbsp;livechat&nbsp;Perpusnas atau dengan rata-rata 52 pesan per hari yang dilayani oleh para pustakawan Perpusnas RI semenjak diberlakukannya penutupan layanan fisik Perpusnas akibat pandemi&nbsp;Coronavirus Disease&nbsp;(COVID-19). Jenis pertanyaan yang masuk adalah sebagian besar adalah tentang bantuan penelusuran informasi, literatur, dan data.Layanan&nbsp;livechat&nbsp;Perpusnas merupakan salah satu bentuk layanan referensi virtual bernama Tanya Pustakawan yang menjadi salah satu terobosan terbaru Perpusnas untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Layanan ini dapat diakses di portal web&nbsp;<a href="https://www.perpusnas.go.id/" rel="noopener noreferrer" target="_blank">perpusnas.go.id</a>&nbsp;pada hari Senin-Kamis pukul 09.00-15.30 WIB, dan Jumat pukul 09.00-16.00 WIB, sedangkan pada Sabtu, Minggu, dan Hari Libur Nasional layanan&nbsp;livechat&nbsp;tutup. Namun pemustaka dapat tetap bertanya dengan mengirimkan email ke&nbsp;<a href="mailto:layanan_referensi@perpusnas.go.id" rel="noopener noreferrer" target="_blank">layanan_referensi@perpusnas.go.id</a>&nbsp;yang akan dibalas pada hari dan jam kerja. Informasi lengkap seputar Tanya Pustakawan dapat dilihat di&nbsp;<a href="https://pusjasa.perpusnas.go.id/tanya-pustakawan/" rel="noopener noreferrer" target="_blank">https://pusjasa.perpusnas.go.id/tanya-pustakawan/</a>Kapusjasa juga menyampaikan bahwa akan terus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan&nbsp;livechat&nbsp;Perpusnas karena layanan ini sangat tepat dilakukan di era digital saat ini. Hal ini dibuktikan dengan penambahan jumlah pustakawan referensi livechat aktif yang awalnya berjumlah tujuh orang menjadi 30 orang yang terdiri dari pustakawan dan filolog di setiap kelompok layanan Perpusnas. Beliau juga menyampaikan bahwa dengan ditambahkannya kapasitas pustakawan referensi&nbsp;livechat&nbsp;dari pustakawan dengan berbagai bidang layanan dan latar belakang pendidikan diharapkan dapat semakin meningkatkan pemenuhan kebutuhan informasi dari masyarakat. Dengan begitu, masyarakat Indonesia semuanya dapat menikmati layanan referensi Perpusnas tanpa perlu harus berkunjung ke gedung layanan Perpusnas karena lewat&nbsp;livechat&nbsp;pun kebutuhan informasinya dapat terjawab dengan cepat dan tepat.Pada acara ini juga diberikan pembekalan berupa pengenalan fitur&nbsp;livechat, komunikasi dalam livechat, dan teknis menjawab pertanyaan kepada para pustakawan yang akan bertugas sebagai pustakawan referensi&nbsp;livechat&nbsp;Perpusnas. Pembekalan dan berbagi pengalaman dilakukan oleh pustakawan yang telah menjadi admin dalam&nbsp;livechat, yaitu Achmad Riyadi Alberto, Khusnul Khatimah, Resti Laras Gilang Parinda, Muhammad Bagus Yodha, Faizudin Ahmad, Muhammad Ilyas. Sementara Susi Setiyani dan I Wayan Pande Sumardika yang sebenarnya juga pustakawan yang telah menjadi admin tidak dapat ikut berbagi pengalaman karena ada tugas lain sebagai data dan rapat terkait pengadaan naskah kuno. Hal ini dilakukan agar para pustakawan yang baru bergabung dapat menyesuaikan diri dan memahami apa yang harus mereka lakukan saat melayani pemustaka lewat&nbsp;livechat. Dengan begitu diharapkan para pustakawan referensi&nbsp;livechat&nbsp;dapat memberikan pelayanan yang prima bagi pemustaka.

Pusjasa Melakukan Evaluasi sekaligus Pengarahan dan Pembekalan Kepada Pustakawan Referensi Melalui Livechat Perpusnas

Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) kembali membuka peminjaman koleksi umum terhitung mulai Senin, 22 Juni 2020. Sudah lebih dari setahun kebijakan tersebut berjalan, turut serta mempengaruhi inovasi layanan Perpusnas, terutama dalam hal pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK). Salah satu inovasi yang dihadirkan untuk memberikan layanan yang semakin modern bagi sahabat Perpusnas adalah adanya Anjungan Peminjaman Mandiri (APM) atau bisa disebut&nbsp;bookdrop. Dengan alat ini, sahabat Perpusnas yang melakukan peminjaman koleksi dapat mengembalikan koleksi yang dipinjam tanpa harus masuk ke lantai layanan. Selain itu juga, pengembalian melalui APM dapat dilakukan setiap hari selama 24 jam.&nbsp;Lokasi APM sendiri terletak pada timur&nbsp;lobby&nbsp;plaza (dekat ATM Center) gedung fasilitas layanan&nbsp;Perpusnas, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta Pusat. Terdapat 3 buah APM yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, termasuk salah satunya berbentuk&nbsp;drive&nbsp;thru&nbsp;sehingga sahabat Perpusnas yang menggunakan kendaraan pribadi tidak perlu turun dari kendaraannya untuk mengakses APM. Pengembalian koleksi lewat APM pun, tidak membutuhkan kartu anggota, hanya diperlukan koleksi yang akan dikembalikan saja. Agar lebih memahami cara mengembalikan koleksi lewat APM, silahkan ikuti langkah-langkah berikut.&nbsp;<ol><li>Masuk ke gedung&nbsp;Perpusnas&nbsp;dan menuju timur&nbsp;lobby&nbsp;plaza&nbsp;(bisa minta diarahkan oleh&nbsp;security)&nbsp;</li><li>Ada 2 jenis APM, pilih salah satu&nbsp;yang ingin digunakan&nbsp;(drive thru&nbsp;dan&nbsp;non-drive thru)&nbsp;</li><li>Tampilan awal APM atau&nbsp;bookdrop&nbsp;akan seperti ini,&nbsp;lalu tekan Buka Pintu pada layar.</li><li>Tampilan akan berubah dan pintu pengembalian&nbsp;buku akan&nbsp;terbuka.</li><li>Masukan satu per satu buku yang ingin dikembalikan, kemudian cek status bukunya terdeteksi di layar atau tidak.</li><li>Jika semua buku yang ingin dikembalikan&nbsp;sudah masuk dan&nbsp;terdeteksi di layar,&nbsp;klik Cetak Tanda Terima.</li><li>Ambil dan simpan tanda terima&nbsp;sebagai bukti pengembalian.</li><li>Selesai.&nbsp;</li></ol> Pastikan untuk menyimpan bukti pengembalian koleksi, lalu cek apakah buku statusnya sudah berubah dikembalikan dengan&nbsp;login) di laman situs&nbsp;<a href="http://keanggotaan.perpusnas.go.id/" rel="noopener noreferrer" target="_blank" style="color: var(--the7-links-color);">keanggotaan.perpusnas.go.id</a>. Jika terjadi kendala saat mengecek di laman situs keanggotaan Perpusnas, silakan datangi petugas ke lantai layanan koleksi yang dipinjam atau bisa hubungi lewat livechat di laman&nbsp;<a href="http://perpusnas.go.id/" rel="noopener noreferrer" target="_blank" style="color: var(--the7-links-color);">perpusnas.go.id</a>&nbsp;dan email&nbsp;<a href="https://old-pujasintara.perpusnas.go.id/2022/02/17/cara-pengembalian-koleksi-lewat-anjungan-pengembalian-mandiri-bookdrop/info@perpusnas.go.id" rel="noopener noreferrer" target="_blank" style="color: var(--the7-links-color);">info@perpusnas.go.id</a>. Reportase: Achmad Riyadi Alberto

Cara Pengembalian Koleksi Lewat Anjungan Pengembalian Mandiri (Bookdrop)

Pemberian&nbsp;point&nbsp;dan&nbsp;reward&nbsp;kepada Sahabat Perpusnas ditujukan untuk memberikan apresiasi kepada Sahabat Perpusnas yang telah melakukan peminjaman koleksi dan mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Sistem pemberian&nbsp;point&nbsp;dan&nbsp;reward&nbsp;ini adalah penambahan dan pengurangan&nbsp;point&nbsp;yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh Sahabat Perpusnas seperti penambahan jumlah hari peminjaman, jumlah koleksi yang dapat dipinjam dan peminjaman secara online di&nbsp;smart locker.Ketentuan pemberian&nbsp;point&nbsp;dan&nbsp;reward&nbsp;bisa diakses <a href="https://tanyapustakawan.tawk.help/article/bagaimana-ketentuan-pemberain-poin-dan-reward-keanggotaan-perpusnas" rel="noopener noreferrer" target="_blank">disini</a>.&nbsp;Ayo tingkatkan terus peminjaman koleksi dan kembalikan tepat waktu agar&nbsp;point&nbsp;dan&nbsp;reward&nbsp;Sahabat Perpusnas terus bertambah.&nbsp;

Ketentuan Pemberian Point dan Reward Keanggotaan Perpusnas RI

Pencarian

Berita Lainnya

Kickoff Meeting Survei Kepuasan Pemustaka Tahun 2021

Mengenal Koleksi Majalah Terjilid Zaman Pendudukan Jepang dan Revolusi Kemerdekaan

FGD SERI DISKUSI NASKAH NUSANTARA #25: “Khazanah Manuskrip Surat Incung: Dari Mantra Hingga Beragam Prosa”

Webinar Hari Kunjung Perpustakaan 2020 Hari Ke-2 “Layanan di Masa Pandemi Covid-19”

Pusjasa Melakukan Evaluasi sekaligus Pengarahan dan Pembekalan Kepada Pustakawan Referensi Melalui Livechat Perpusnas

Cara Pengembalian Koleksi Lewat Anjungan Pengembalian Mandiri (Bookdrop)

08.00-21.00 WIB

09.00-16.00

Tutup

Detail Berita

Ketentuan Pemberian Point dan Reward Keanggotaan Perpusnas RI

Pencarian

Berita Lainnya