Berita pujasintara

Seminar Internasional Pernaskahan Nusantara 2019: Dunia Batak, Lintas Sejarah dan Silang Budaya

Image

Balige, Sumatera Utara – Naskah Nusantara sebagai dokumentasi tertulis adalah warisan budaya nasional dan khazanah berisikan karya anak bangsa Indonesia. Kekayaan naskah-naskah Nusantara ini sangat melimpah dan tersebar di hampir seluruh kepulauan Nusantara. Sepanjang perjalanan sejarah bangsa Indonesia, naskah-naskah kuno Nusantara telah menjadi sumber inspirasi para pendiri bangsa Indonesia. Para Founding Fathers telah menggali dan mencari jati diri kebangsaan melalui sejarah masa lalu bangsa Indonesia, di antaranya dalam naskah-naskah kuno ini. Pancasila sendiri disusun berdasarkan kesepakatan yang dilandasi oleh sumber pengetahuan khas Indonesia, sedangkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” bisa tergali karena pembacaan yang cermat terhadap naskah Jawa kuno berjudul Sutasoma.

Naskah-naskah kuno Nusantara sebagai sumber sejarah memiliki peran penting mendorong pembangunan manusia yang berjati-diri Indonesia. Naskah-naskah kuno ini bukan hanya mengandung kisah-kisah sastra, tetapi mencakup hampir semua bidang kehidupan manusia Indonesia seperti keagamaan, filsafat, etika, ilmu pengetahuan, teknologi, astronomi, kemaritiman, hukum, diplomasi, hingga ekonomi. Kearifan lokal seperti nilai-nilai toleransi dan akulturasi, telah dipraktekkan dan diaktualisasikan masyarakat Indonesia sejak masa lalu, dan perlu terus menerus diwacanakan di Indonesia dewasa ini. Naskah-naskah ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut oleh para filolog dan juga masyarakat.

Dalam upaya melestarikan sekaligus mengenalkan naskah-naskah Nusantara ini khususnya naskah kuno Batak ke masyarakat, Perpusnas RI bekerjasama dengan Masyarakat pernaskahan Nusantara (Manassa), dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan Seminar Internasional Pernaskahan Nusantara. Kegiatan seminar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam Festival Naskah Nusantara ke V. Seminar Internasional ini menghadirkan para Narasumber, Peneliti, Filolog Internasional di antaranya Prof. Uli Kozok dari University of Hawaii, Annabele Teh Gallop dari British Library, Rektor Universitas Sumatera Utara Medan Robert Sibarani, Monang Naipospos, Jakmen Sinulingga, dan Lidya Christina. Serta dua peneliti dan filolog naskah-naskah Batak asal Italia yaitu Roberta Zollo dan Giussy Monaco. Festival Naskah Nusantara (FNN) V berlokasi di dua tempat yaitu di Geosite Sipinsur, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara untuk acara workshop dan pelatihan menulis aksara, dan di Museum T.B. Silalahi, Balige, kabupaten Humbang Hasundutan, provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerja sama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), asosiasi profesi yang bergerak di bidang pernaskahan nusantara dan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. Horas !!!