Jakarta, Subbid Otomasi – (17/06/2019), Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi menyetujui untuk menerima enam mahasiswa Jurusan Jaringan Komputer dan Komunikasi dan Jurusan Manajemen Data Informasi, Universitas YARSI untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan dilaksanakan di Sub Bidang Otomasi Perpustakaan yang akan dilaksanakan terhitung mulai hari ini 17 Juni 2019 hingga 9 Agustus 2019 dan tiga mahasiswa lagi hingga tanggal 16 Agustus 2019. Dan selama melaksanakan PKL mereka dibimbing oleh Bapak Hirda Muhar Fiyanto, S.Kom.

PKL Mahasiswa Universitas YARSI

Layanan Koleksi Rujukan Dan Ilmu Perpustakaan kembali menghadirkan bincang pustakawan Lib-Talks seri ke 2 pada hari Jumat, 18 Desember 2020 dengan narasumber dosen Departemen Informasi Dan Perpustakaan Ragil Tri Atmi, S.IIP,M.A. acara ini dipandu oleh Pustakawan Layanan Koleksi Rujukan Dan Ilmu Perpustakaan Susi Setiyani. Acara yang berlangsung secara daring dengan media webinar diikuti oleh para peserta dari seluruh Indonesia mulai dari pustakawan, mahasiswa, praktisi, dosen hingga para pegiat literasi dengan pendaftar yang mengikuti lebih dari 500 peserta.&nbsp;Lib-Talks seri ke 2 ini mengusung tema “Cataloging Is Fun” bagaimana membuat temu kembali informasi menjadi mudah. Lib-Talk dibuka tepat pukul 09.00 WIB&nbsp;dengan arahan dari Bapak Arief Wicaksono, M.Hum, selaku Sub Koordinator Bidang Kelompok Layanan Referensi Monograf Berkala Mutakhir Dan Multimedia memberikan harapan agar acara Lib-Talks ini dapat berjalan dengan rutin dan bisa memunculkan pustakawan-pustakawan baru, maupun akademisi serta pemerhati bidang perpustakaan agar dapat berbagai ilmu, berdiskusi serta bercerita tentang pengalaman, kegiatan serta berbagai ide dan harapan untuk kemajuan ilmu perpustakaan.&nbsp;Ragil Tri Atmi, S.IIP, M.A selaku narasumber utama berbagi tips bagaimana membuat temu kembali informasi yang mudah bagi perpustakaan maupun taman bacaan kita. Seringkali pedoman-pedoman dalam perpustakaan tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya di lapangan. Masih banyak terutama perpustakaan sekolah yang dikelola oleh guru maupun tenaga non pustakawan, sehingga kerap kali menemui kesulitan dalam pembuatannya. Lebih jauh nara sumber memberikan penjelasan sebagai kunci dalam melakukan katalog yang mudah adalah yang disesuaikan dengan keadaan di tempat kita masing-masing tidak perlu terlalu mengikuti pakem perpustakaan besar seperti perpustakaan Nasional untuk mengelolanya. Karena kunci dari pelayanan perpustakaan adalah pustakawan dan kepuasan, pustakawan berperan bagaimana membuat dan mengolah koleksinya agar mudah diakses dan mudah ditemukan kembali oleh pemustaka, bagaimana saja caranya agar koleksi yang tidak terlalu kompleks dapat lebih mudah ditemukan. Selama ini DDC atau klasifikasi seringkali digunakan sebagai rujukan dalam memberikan tanda pada koleksi untuk menelusur, padahal pada kenyataannya di lapangan banyak sekali tenaga pustakawan yang sering kali dibuat bingung dengan pembutannya, dalam diskusi ini juga muncul kisah-kisah para tenaga non perpustakaan yang bahkan sama sekali tidak paham bagaimana cara membuat nomor-nomor tersebut, apalagi menjelaskan kepada pemustakanya. Ragil, memberikan beberapa contoh pemberian tanda yang mudah dengan pengelompokan subjek dan memberikannya warna-warna pada penomorannya. Melihat bagaimana pada era digital sekarang ini penggunaan katalog manual yang sudah mulai ditinggalkan serta mengembangkan penggunaan media atau aplikasi digital sebagai alat bantu pengolahan pustakawan. Dari sini dapat diubah paradigma bahwa membuat katalog adalah hal yang sulit dan menakutkan.Kata kunci yang kedua adalah kepuasan, kepuasan disini adalah kepuasan pemustaka sebagai pengguna layanan kita. Bagaimana mereka melakukan pencarian koleksi dengan mudah, tanpa harus memperhatikan angka-angka yang rumit. Denngan berkembanganya teknologi informasi saat ini penggunaan penelusuran, pemustaka juga akan mengalaminya, seperti penggunaan e-commerce atau yang paling mudah google sebagai alat temu kembali informasi, mereka menginginkan yang cepat, tepat dan praktis penggunaanya. Dimasa yang akan datang penggunaan koleksi monograf akan semakin berkurang dengan digantikannya penggunaan koleksi digital di perpustakaan, dan kedepan mau tidak mau kita juga akan mengikuti perubahan perilaku pengguna informasi kita untuk terus berkembang mengikutinya.&nbsp;Acara ini di tutup oleh Susi Setiyani selaku host setelah membacakan pertanyaan yang datang dari para peserta, acara ditutup tepat pukul 11.00 WIB, dengan harapan dari banyak peserta untuk dapat mengikuti kembali acara Lib-Talk selanjutnya dengan diskusi dan sharing ilmu yang ringan namun aplikatif dan menginspirasi. Semoga acara Libt-Talk hari ini dapat memberikan wawasan dan ilmu baru bagi para pejuang perpustakaan untuk dapat mengelola koleksi di perpustakaan.

Cataloging is Fun, Lib-Talks Seri Ke 2 Berbagi Kemudahannya

Bagi sebagian orang, perpustakaan juga merupakan “surga dunia”. Sebab di perpustakaanlah kita bisa menemukan, membaca, dan meminjam buku. Di Indonesia sendiri terdapat perpustakaan berskala nasional yang mengoleksi jutaan eksemplar buku, monograf, dan bahan jenis lain. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia namanya.&nbsp;Sejarah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) bermula dengan didirikannya Bataviaasch Genootschap (kemudian menjadi Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen--Masyarakat Ilmu Pengetahuan dan Seni Kerajaan Belanda) pada 24 April 1778, yang merupakan embrio Perpustakaan Nasional. Saat ini, layanan Perpusnas berlokasi di dua tempat terpisah, yaitu Jalan Salemba Raya Nomor 28A dan Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta Pusat.&nbsp;Perpusnas tidak hanya menjadi tempat koleksi. Melainkan juga memiliki berbagai fasilitas lain, seperti ruang teater, area budaya baca, data center, referensi digital, dan multimedia. Layanan-layanan tersebut tersebar ke beberapa lantai yang ada di gedung Perpusnas Jalan Medan merdeka Selatan Nomor 11.&nbsp;Perlu diketahui, bahwa layanan di Perpusnas terbagi menjadi dua, yaitu layanan terbuka dan layanan tertutup. Layanan terbuka (open access) adalah sistem layanan yang memberikan kebebasan kepada pemustaka untuk menemukan dan mencari bahan pustaka yang diperlukan. Sedangkan layanan tertutup (close acces) merupakan layanan di mana pemustaka harus menggunakan katalog yang tersedia untuk memilih pustaka yang diperlukannya kemudian koleksi tersebut akan diambilkan oleh pustakawan.&nbsp;Yang menjadi perhatian saya saat berkunjung ke Perpusnas adalah layanan tertutupnya. Beberapa layanan koleksi yang menerapkan sistem close access&nbsp;adalah Layanan Audiovisual (lantai 8), Layanan Naskah Nusantara (lantai 9), Layanan Monograf Tertutup (lantai 12-12A), Layanan Buku Langka (lantai 14), Layanan Referens dan Ilmu Perpustakaan (Lantai 15), Layanan Foto, Peta, dan Lukisan (Lantai 16), Layanan Majalah Terjilid Langka (Lantai 23), dan Layanan Surat Kabar Terjilid Langka (Perpusnas Salemba).&nbsp;Saat memasuki ruangan-ruangan di layanan tersebut, kesan pertama saya adalah tenang dan sepi. Selain itu, layanan tertutup juga identik dengan langka. Itu karena koleksi yang dilayankan termasuk naskah atau koleksi langka yang memang membutuhkan perhatian khusus.&nbsp;Mungkin inilah yang menjadi alasan pemustaka menganggap bahwa layanan tertutup tidak menarik untuk dikunjungi. Padahal layanan-layanan koleksi tersebut memiliki manfaat tersendiri, khusunya bagi para peneliti.&nbsp;Penulis: Jessica Julia Ramdani (Pemustaka)Editor: Dede Gumilar (Pustakawan Perpusnas RI)

Perpusnas Tidak Hanya Koleksi Novel Yuk Cek Layanan Tertutupnya

Kelompok layanan Surat Kabar Terjilid diberikan tangung jawab untuk melaksanakan kegiatan pembuatan paket informasi terseleksi di lingkungan Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi. Tepat pada tanggal 31 Mei 2019, Kedua kegiatan tersebut telah berhasil dilaksanakan dengan terbitnya 2 buku hasil dari kegiatan Pembuatan Paket Informasi Terseleksi tersebt. Terbitan Pertama dengan judul : “Kaledioskop Pemilu Indonesia 1955-2019” dengan nomor ISBN 978-623-200-077-3. Terbitan kedua berjudul : “Kabinet Peemrintahan Indonesia 1945-2019” dengan nomor ISBN . Penyusunan buku ini masuk dalam kegiatan Paket Informasi Terseleksi (PIT). Diharapkan kedua buku ini bermanfaat bagi pemustaka yang membutuhkan informasi tersebut pada khususnya dan masyarakat pengguna jasa layanan Perpustakaan Nasional pada umumnya. Manfaat lainnya adalah untuk mempermudah para pustakawan dalam melakuan penelusuran informasi sesuai dengan kebutuhan pemustaka secara cepat dan akurat.Adapun proses penyusunannya dimulai dari pencarian data dalam koleksi Surat Kabar Lama Terjilid, kegiatan ini dimulai dari bulan Januari 2019 sampai dengan Mei 2019. Proses selanjutnya adalah seleksi data yang akan dimuat di dalam buku. Setelah semua proses pencarian dan seleksi selesai maka selanjutnya proses penyusunan buku dilakukan selama bulan Mei 2019. Berikut Hasil Publikasi dari Kelompok Layanan Surat Kabar Lama Terjilid:<ol><li class="ql-align-justify">Kaledioskop Pemilu 1955-2019</li><li class="ql-align-justify">Kabinet Pemerintahan Indonesia 1945-2014</li></ol>

PUBLIKASI DALAM RANGKA PEMBUATAN PAKET INFORMASI TERSELEKSI OLEH KELOMPOK LAYANAN SURAT KABAR TERJILID SALEMBA

Perpustakaan Kabupaten Mimika berkeinginan kuat untuk mengembangkan layanan perpustakaan, khususnya layanan referensi, yang diselenggarakannya. Atas dasar ini, Perpustakaan Nasional melalui Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara (Pujasintara), melakukan pengembangan dan supervisi layanan referensi di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Mimika. Hal ini juga sejalan dengan tugas dan fungsi Pujasintara berupa pengembangan dan supervisi layanan perpustakaan.Pengembangan dan supervisi ini dilakukan melalui permintaan dari Surat Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Mimika nomor 890/16 tanggal 1 Maret 2022. Berdasarkan permintaan tersebut, ditugaskan Yuliatry Bunga, Plt Kepala Pujasintara, dan Arief Wicaksono, Pustakawan Ahli Madya melalui surat nomor 489a/3/kTU.03.01/III.2022.Pelaksanaan pengembangan dan supervisi hari pertama, tanggal 22 Maret 2022, dilakukan pre-test sebagai bentuk evaluasi awal. Peserta yang merupakan pustakawan di Perpustakaan Kabupaten Mimika sejumlah 21 orang mengisi soal berjumlah 15 pertanyaan pilihan ganda terkait layanan dasar perpustakaan.&nbsp;Setelah dilakukan pre-test dilakukan pembukaan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Mimika, Jacob J. Toisuta, dan seluruh struktural di lingkungan Bidang Perpustakaan. Setelah pembukaan, Yuliatry Bunga memberikan materi Pengantar Layanan Perpustakaan, termasuk mengenalkan layanan perpustakaan yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional. Materi ini mengantarkan peserta untuk memahami layanan perpustakaan secara dasar. Dalam materi ini juga dilakukan simulasi peran pustakawan dan pemustaka dalam menangani beragam jenis pemustaka.Setelah istirahat dan makan siang, Arief Wicaksono, memutarkan film Undercover Boss. Dari film ini, Arief Wicaksono mengajak pustakawan di Perpustakaan Kabupaten Mimika untuk melakukan pekerjaan yang terbaik. Atasan dan lingkungan sekitar pasti akan melihat kerja kita dan akan memberikan penghargaan. Film ini juga mengajarkan agar kita mencintai pekerjaan. Dengan mencintai maka pustakawan akan melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Reportase: Arief Wicaksono

Hari Pertama, Pengembangan dan Supervisi Layanan Referensi di Perpustakaan Kabupaten Mimika

Diskusi Naskah Nusantara merupakan kegiatan rutin bulanan yang diadakan Perpustakaan Nasional RI (Kelompok Kajian dan Pengembangan Naskah Nusantara) bekerjasama dengan Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Diskusi kali ke 15 ini membahas tentang “Iluminasi dalam Naskah-Naskah Nusantara” oleh pembicara&nbsp;Dr. Mu’jizah&nbsp;yang merupakan pakar filologi Melayu dan iluminasi, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.Ibu Mu’jizah mengatakan bahwa iluminasi merupakan istilah teknis dalam ilmu pernaskahan yang mengacu pada naskah bergambar sebagai hiasan. Gambar-gambar pada naskah tersebut menjadi sangat menarik adanya bukan hanya karena keunikan bentuk dan paduan warna yang indah, namun juga memiliki keterkaitan dengan isi naskah yang layak dikaji juga menarik untuk diteliti.Menariknya bahasan iluminasi ini juga terbukti dari tingginya antusiasme peserta diskusi kali ini. Kegiatan yang memiliki kuota peserta sebanyak 35 orang ini, dihadiri lebih dari 60 peserta yang terdiri dari para pakar pernaskahan, para akademisi, dan masyarakat umum. Hadir pula Kepala Puslitbang Lektur Keagamaan Kementerian Agama (Kemenag) Dr Muhammad Zain; Ketua Manassa, Bapak Munawar Holil; dan Kepala Bidang Layanan Koleksi Khusus Perpusnas, Ibu Yeri Yunita.Bagi kalian yang belum sempat hadir namun tertarik untuk mengikuti bahasan ini, sila saksikan di&nbsp;<a href="https://www.youtube.com/watch?v=zHwssGRclbo" rel="noopener noreferrer" target="_blank" style="color: var(--the7-links-color);">sini</a>

Diskusi Naskah Nusantara Seri ke-15: Iluminasi dalam Naskah-Naskah Nusantara

Kami dari kelompok layanan Surat Kabar Terjilid, Bidang Layanan Koleksi Khusus mengucapkan Minal Adzin wal Faizin Mohon Maaf lahir dan batin. Selamat bertugas kembali dengan semangat baru.

SELAMAT IDUL FITRI 1440 H

Pencarian

Berita Lainnya

PKL Mahasiswa Universitas YARSI

Cataloging is Fun, Lib-Talks Seri Ke 2 Berbagi Kemudahannya

Perpusnas Tidak Hanya Koleksi Novel Yuk Cek Layanan Tertutupnya

PUBLIKASI DALAM RANGKA PEMBUATAN PAKET INFORMASI TERSELEKSI OLEH KELOMPOK LAYANAN SURAT KABAR TERJILID SALEMBA

Hari Pertama, Pengembangan dan Supervisi Layanan Referensi di Perpustakaan Kabupaten Mimika

Diskusi Naskah Nusantara Seri ke-15: Iluminasi dalam Naskah-Naskah Nusantara

08.00-21.00 WIB

09.00-16.00

Tutup

Detail Berita

SELAMAT IDUL FITRI 1440 H

Pencarian

Berita Lainnya