Medan Merdeka Selatan-Jakarta. Di era industri 4.0, desain grafis menjadi suatu keahlian yang spesial karena saat ini simbol desain grafis membuat pesan lebih kuat dibanding bahasa serta memancing sisi emosional orang yang melihatnya. Kemampuan desain grafis menjadi nilai tambah seseorang dan memberi peluang usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan. Hal ini selaras dengan program Perpusnas RI, yakni transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dengan memfasilitasi masyarakat melalui kegiataan pelatihan keterampilan, untuk meningkatkan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Perpusnas RI mewujudkannya dengan menyelenggarakan workshop desain grafis menggunakan Canva Mobile yang merupakan rangkaian kegiatan peringatan HUT Perpusnas ke-43. Workshop Desain Grafis menggunakan Aplikasi Canva Mobile diselenggarakan secara luring di Gedung Layanan Perpusnas RI Ruang Serbaguna (Lantai 4) dan secara daring melalui kanal Youtube Perpusnas RI dan Pujasintara Perpusnas RI selama dua hari (20/6-21/6) dengan menghadirkan dua narasumber, yakni Mutiara Hidayati (Champion Canvassador) dan Alissa Fatma (Canva Creator). Workshop diikuti oleh 150 orang peserta dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, pelaku usaha, dan profesi lainnya baik yang sudah kategori mahir maupun awam dalam menggunakan aplikasi Canva. Aplikasi Canva merupakan aplikasi desain grafis yang digunakan untuk membuat grafis media sosial, presentasi, poster, dokumen dan konten visual lainnya yang mulai diluncurkan tahun 2013 dan saat ini sudah digunakan oleh sekitar 100 negara. Diharapkan, setelah adanya workshop ini, para peserta dapat membuat sebuah desain grafis yang menarik untuk berbagai keperluan seperti edukasi, promosi produk, dan lainnya. Dalam membuat suatu desain, hal penting yang harus diperhatikan adalah apa informasi yang ingin disampaikan dalam suatu desain, penyampaian produk knowledge&nbsp;dengan kalimat yang lugas, penggunaan&nbsp;berbagai elemen desain, komposisi huruf dan warna serta konsep gelap-terang sehingga&nbsp;menjadi sebuah desain yang menarik dan nyaman dipandang.&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Perpusnas Gelar Workshop Desain Grafis Menggunakan Aplikasi Canva Mobile

Pada tanggal 5 sampai 9 April 2021, Tim dari Perpustakaan Nasional RI melakukan kegiatan Pendaftaran dan Verifikasi naskah kuno di Provinsi Kepulauan Riau. Tim ini beranggotakan empat orang, yaitu Ahmad Budi Wahyono (Pustakawan Ahli Muda), Indah Purwani (konservator), Haniatur Rosyidah (Pustakawan Ahli Pertama), dan Yosua Victor Sebastianta (Pustakawan Ahli Pertama). Tujuan dari kegiatan ini adalah mendapatkan data-data naskah kuno yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. Data-data yang harus dihimpun meliputi: metadata naskah, kondisi fisik naskah, kondisi tempat penyimpanan, pemanfaatan naskah, dan komitmen pelestarian naskah dari pemiliknya. Selanjutnya, data-data tersebut akan dimasukkan ke dalam laman pernaskahan.perpusnas.go.id.Kegiatan tersebut difokuskan di tiga lokasi. Dua lokasi berada di Pulau Penyengat, yakni (1) Yayasan Kebudayaan Indera Sakti Pulau Penyengat, dan (2) Kediaman Raja Mohammad Syafarullah. Satu lokasi lainnya berada di Pulau Bintan yakni Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. Yayasan Kebudayaan Indera Sakti Pulau PenyengatYayasan kebudayaan Indera Sakti Pulau Penyengat didirikan pada tahun 1982 oleh Raja Ahmad Yunus, seorang zuriah dari Kerajaan Riau Lingga. Saat ini Yayasan Kebudayaan Indra Sakti dikelola oleh Raja Malik Afrizal, anak dari Raja Ahmad Yunus. Yayasan ini berperan menyelamatkan warisan intelektual Melayu dalam bentuk naskah kuno dan buku-buku lama, juga sebagai lembaga informasi kebudayaan. Sedikitnya ada 217 karya tulis koleksi yayasan ini. 39 di antaranya adalah naskah kuno. Koleksi lainnya berupa buku-buku cetakan lama serta hasil-hasil penelitian naskah kuno khususnya koleksi Yayasan Indera Sakti sendiri, baik dari dalam maupun luar negeri. Koleksi-koleksi tersebut disimpan di dalam gedung Balai Maklumat Pulau Penyengat.“Naskah-naskah koleksi Yayasan Indera Sakti sebagian besar berasal dari koleksi Raja Haji Abdullah bin Raja Hasan bin Raja Ali Haji, seorang hakim serta penulis yang produktif pada masanya.” Ujar Raja Malik Afrizal kepada tim Perpustakaan Nasional RI. Naskah Koleksi&nbsp;Raja Mohammad SyafarullahRaja Mohammad Syafarullah atau yang biasa dipanggil Raja Farul adalah salah seorang zuriat Raja-raja Kesultanan Riau Pulau Penyengat. Beliau memiliki setidaknya 19 dokumen, tetapi dari dokumen tersebut hanya 5 yang merupakan naskah kuno. Selebihnya adalah buku-buku cetakan lama mengenai sastra dan kebudayaan Melayu Riau. Jumlah naskah sebenarnya lebih dari itu. Akan tetapi, karena sudah lapuk dan rusak termakan usia, naskah-naskah tersebut tinggal berupa lembaran fragmen yang tidak utuh dan tidak lengkap serta sulit diidentifikasi. Terkadang hanya tinggal potongan sebagian halaman saja.“Naskah koleksi saya ini dulunya merupakan koleksi nenek saya yang bernama Raja Aisyah binti Raja Aladin. Ketika rumah peninggalan Raja Aisyah dijual, saya menyelamatkan satu kotak yang berisi buku dan dokumen-dokumen lainnya.” Cerita Raja Farul saat ditanya mengenai cara perolehan naskahnya. Naskah Koleksi Museum Sultan Sulaiman Badrul AlamsyahMuseum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah merupakan Museum Kota Tanjung Pinang yang saat ini menempati sebuah Gedung Cagar Budaya yaitu bangunan yang dibangun ada masa kolonial Belanda sebagai sekolah setingkat sekolah dasar pertama di Kota Tanjung Pinang dengan nama&nbsp;Hollandsch-Inlandsche School&nbsp;(HIS). Nama museum ini diambil dari nama Sultan yang memerintah Kerajaan Riau-Johor-Pahang-Lingga pada tahun 1722-1760. Beliau adalah sultan yang sangat peduli pada pendidikan.Naskah yang tersimpan di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah kurang lebih sebanyak 74 naskah. Naskah-naskah kuno tersebut didapatkan dari masyarakat dengan ganti rugi menggunakan APBD.

Tim Perpusnas Melakukan Pendaftaran dan Verifikasi Naskah Kuno di Kepulauan Riau

Rotterdam - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) tahun ini kembali berpartisipasi dalam konferensi IFLA ( International Federation of Library Associations and Institutions) ke-88 yang digelar selama 5 hari yakni 21-25 Agustus 2023 di Rotterdam, Belanda. Konferensi IFLA 2023 mengusung tema “Let’s Work Together, Let’s Library”. Perpusnas pada kesempatan ini mendapat respons positif dan apresiasi dari peserta maupun pengunjung pameran yang terdiri dari kepala perpustakaan, perwakilan lembaga dan parlemen, hingga pegiat literasi perpustakaan dari seluruh dunia.Pada event tersebut, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) menjadi topik sentral pembahasan para ahli perpustakaan dan sangat menarik perhatian peserta kongres tahunan itu. Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando juga berkempatan menjelaskan bahwa peningkatan indeks literasi di Indonesia berjalan dengan melibatkan seluruh komponen bangsa yakni eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI, POLRI, dan pegiat literasi. Selain itu, Syarif Bando menambahkan pembangunan infrastruktur perpustakaan juga dilakukan di seluruh provinsi dan kabupaten/kota. “Adapun upaya yang dilakukan selain pembangunan gedung dintaranya sumbangan koleksi, TIK, mobiler, dan berbagai jenis perpustakaan keliling seperti mobil perpustakaan keliling, motor perpustakaan, perahu pustaka, kuda pustaka, becak pustaka, angkot pustaka, dll,” jelasnya. Kepala perpusnas juga mengatakan guna mendukung paradigma baru perpustakaan dalam menjangkau masyarakat, Perpusnas menghadirkan Bintang Pusnas, iPusnas, IOS, Khastara, dan konten kreatif yang dibuat oleh pustakawan Perpusnas.

Pameran di Konferensi IFLA 2023

23 Agustus 2021Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) melakukan kegiatan penilaian evaluasi kinerja pelayanan publik di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada tanggal 23 Agustus 2021. Unit Pelayanan Publik (UPP) yang dinilai dari Perpusnas adalah Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara (Pujasintara). Pujasintara telah menjadi UPP yang dinilai KemenpanRB sejak tahun 2018. Berikut Indeks Pelayanan Publik (IPP) yang diterima Pujasintara:<ul><li class="ql-align-justify">2018: 3,65</li><li class="ql-align-justify">2019: 3,72</li><li class="ql-align-justify">2020: 4,03</li></ul>Di tahun 2020, Pujasintara mendapatkan piagam penghargaan sebagai penyelenggara pelayanan publik kategori “sangat baik”. Berikut ini adalah penilaian dari 6 aspek di tahun 2020:<ul><li class="ql-align-justify">Kebijakan pelayanan: 3,8 (B)</li><li class="ql-align-justify">Profesionalisme SDM: 3,69 (B)</li><li class="ql-align-justify">Sarana dan Prasarana: 4,8 (A)</li><li class="ql-align-justify">SIPP: 4,07 (A-)</li><li class="ql-align-justify">Konsultasi &amp; Pengaduan: 4,15 (A-)</li><li class="ql-align-justify">Inovasi: 3,75 (B)</li></ul>“Kami berharap di tahun keempat penilaian UPP ini KemenpanRB dapat memberikan penilaian Pujasintara sebagai penyelenggara pelayanan publik dengan kategori pelayanan prima,” ungkap Teguh Purwanto, Kepala Pujasintara saat menerima tim penilai UPP dari KemenpanRB.

Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Perpustakaan Nasional

15 April 2021 – Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara berkomitmen untuk terus memperbaiki diri agar memberikan layanan perpustakaan yang prima. Mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi dan unit pelayanan publik dengan kategori Sangat Baik di tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tidak menjadikan Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara berpuas diri. Salah satu perbaikan diri dilakukan melalui pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat atau Survei Kepuasan Pemustaka.Di tahun 2021, Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara akan melakukan Survei Kepuasan Masyarakat sebanyak empat kali. Survei Kepuasan ini akan diselenggarakan dengan bekerja sama dengan lembaga independen dari PT Swasembada.&nbsp;Kickoff&nbsp;Meeting Survei Kepuasan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2021 di ruang serbaguna lantai 4 Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Perpusnas. Hadir pada&nbsp;kickoff&nbsp;pustakawan ahli utama di lingkungan Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, yaitu Sri Sumekar dan Fathmi. Selain itu juga hadir seluruh Koordinator, Subkoordinator, dan Ketua Kelompok Layanan di lingkungan Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara. Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara tidak dapat hadir karena masih menjalani Diklat PIM II.Sri Sumekar, yang sempat menjadi Kepala Bidang Layanan Koleksi Umum di Pusat Jasa, mengingatkan, “Survei dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Transparan dalam arti hasil survei harus dipublikasikan seluas-luasnya. Akuntabel artinya survei dilakukan dengan prinsip ilmiah yang berlaku.” Sementara Fathmi menyatakan, “Hasil analisis dari survei kepuasan sebaiknya bisa mendalam agar melahirkan rekomendasi yang benar sesuai dengan lapangan.” Dalam Kickoff Meeting dibahas rencana kerja Survei Kepuasan dan instrumen survei yang nanti akan digunakan.

Kickoff Meeting Survei Kepuasan Pemustaka Tahun 2021

Jakarta, Subbid Otomasi – (29/01/2019), Perwakilan dari Perpustakaan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebanyak empat orang melakukan konsultasi teknis aplikasi INLISLite ke Sub Bidang Otomasi Perpustakaan pada tanggal 29-01-2019 yang diterima langsung oleh Kepala Sub Bidang Otomasi, Bapak Aristianto Hakim, S.IPI. yang didampingi Bapak Didik Pribadi, S.Kom dan Bapak Abrar Nasbey, S.Kom., M.TI. Pada pertemuan tersebut disampaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Perpustakaan Kemendagri dalam upaya kegiatan pengembangan perpustakaan berbasiskan teknologi dan informasi, yang diharapkan dapat memberikan pelayanan yang prima.

Perpustakaan Kemendagri Konsultasi Teknis Aplikasi INLISLite

<h5 class="ql-align-justify">Hari/Tanggal : Kamis, 20 Juni 2019</h5><h5 class="ql-align-justify">Waktu : 10.00 – selesai</h5><h5 class="ql-align-justify">Tempat : Ruang Audio Visual Lantai 8 Perpustakaan Nasional RI</h5><h5 class="ql-align-justify">Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat</h5> Pelatihan ini menghadirkan pembicara dari&nbsp;Facebook Indonesia, Noudhy Valdryno (Politics and Government Outreach Indonesia, Malaysia, and Vietnam), dibuka langsung oleh Kepala Bidang Kerjasama Perpustakaan dan Otomasi,Tuty Hendrawati, S.Sos., M.TI. Turut hadir Kepala Sub Bidang Otomasi Perpustakaan, Aristianto Hakim, S.IPI, dan peserta pelatihan pegawai-pegawai di lingkungan Perpusnas RI yang tergabung dalam Tim Medsos Perpusnas.Pelatihan ini membahas mengenai&nbsp;trend&nbsp;pemakaian sosmed, khususnya&nbsp;Facebook, secara umum, dan di kalangan instansi pemerintah khususnya. Data dan fakta pemakaian media sosial di Indonesia. Tips dan trik dalam memaksimalkan fitur-fitur yang ada di Facebook, tata kelola administrator medsos yang benar, pemilihan konten yang sesuai dengan perkembangan trend, dan lain-lain.

Pelatihan Optimalisasi Fitur Facebook (Sosmed) kepada Tim Medsos Perpusnas RI

Hari/Tanggal : Kamis, 20 Juni 2019

Waktu : 10.00 – selesai

Tempat : Ruang Audio Visual Lantai 8 Perpustakaan Nasional RI

Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat

Pencarian

Berita Lainnya