Layanan Koleksi Rujukan dan Koleksi Ilmu Perpustakaan, mengadakan sharing dan diskusi secara daring dalam acara LibTalks! yang diselenggarakan pada Kamis, 19 November 2020 via zoom meeting. acara LibTalks! kali ini mengusung tema “Librarian Career Path 2020” Sharing Perjalanan karir Sebagai Pustakawan,&nbsp;tema diskusi ini mengenai pengalaman Pustakawan memulai berkarir di perpustakaan. Memberikan gambaran dan motivasi kepada para mahasiswa dan calon-calon pustakawan untuk berkarir di perpustakaan, apa saja hambatan, tantangan dan cita-cita yang dapat diraih, bagaimana jalan pekerjaan dan kegiatan sebagai pustakawan. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan dibuka oleh Koordinator Kelompok Substansi Penyusunan Konten Media dan Layanan Informasi Perpustakaan Ibu Yuliarti Bunga, S.IPI,&nbsp;memberikan arahan jalannya acara diskusi hari ini serta&nbsp;harapannya agar kegiatan diskusi tentang ilmu perpustakaan ini dapat berlangsung secara rutin kedepannya.&nbsp;Acara ini dipandu oleh Ayu K Putri, selaku Pustakawan Layanan Koleksi Rujukan&nbsp;dan Koleksi Ilmu Perpustakaan dengan narasumber utama Yustin Nesti C, S.IP&amp;Info., M.IKom yang membagikan pengalamannya selama bekerja sebagai pustakawan di Perpustakaan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang atau sering di singakat dengan Polbangtan Malang. Yustin membagikan cerita diawali dengan tantangan yang diperoleh setelah lulus kuliah di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga, serta pengaplikasian ilmu pada dunia kerja yang seringkali tidak sesuai dengan apa yang dipelajari. Lebih lanjut Yustin menceritakan bahwa walaupun pustakawan mempunyai jenjang dan tingkatan jabatan fungsional, namun di lapangan pekerjaan seringkali melewati batas-batas jenjang tersebut apalagi di perpustakaan memiliki tenaga yang minim dan lagi tidak mempunyai latar belakang ilmu perpustakaan.Diskusi dan sharing pengalaman ini, juga berlangsung interaktif dengan peserta dengan kehadiran mencapai 829 dari seluruh Indonesia, ikut serta membagikan&nbsp;pengalaman sebagai pustakawan, dinamika tantangan dan hambatan yang dialami. Keadaan yang seringkali tidak ideal, tetapi kawan-kawan pustakawan maupun yang berkecimpung dengan perpustakaan mau mengembangkan perpustakaan dan peduli dengan para pemustakanya.Diakhir diskusi ini narasumber memberikan semangat kepada pustakawan dan para calon pustakawan agar kita tidak perlu khawatir dengan tantangan global, serta adanya informasi yang mengatakan bahwa perpustakaan akan hilang 10 tahun kedepan. Dengan adanya pandemi ini kita sebagai pustakawan, malah membuktikan saat perubahan jaman perpustakaan tetap hadir dengan inovasi layanan yang baru setiap hari.

LibTalks! Diskusi Pustakawan

KEDAULATAN negara di udara adalah komplit dan eksklusif seperti yang tercantum dalam Konvensi Chicago tahun 1944. Dalam konteks ini maka Indonesia berhadapan setidaknya pada 2 hal yang sangat prinsip sifatnya.Yang pertama adalah mengacu kepada Prof Dr Saefullah Wiradipradja yaitu tentang wilayah udara teritorial Republik Indonesia yang belum dicantumkan dalam UUD 1945 sebagai wilayah kedaulatan Republik Indonesia . walau sudah di amandemen 4 kali.Berikutnya adalah masih ada wilayah udara kedaulatan Republik Indonesia yang otoritas pengelolaannya tidak berada ditangan pemerintah Indonesia. Merujuk kepada 2 hal yang sangat prinsip ini, maka kita akan selalu kesulitan apabila membahas apapun yang berkait dengan kedaulatan negara di udara.Eksistensi dan martabat sebuah negara berhubungan erat dengan sejauh mana negara itu dapat menentukan dengan tegas dan jelas serta mampu untuk menjaga dan memelihara wilayah kedaulatannya. Dalam hal kedaulatan negara di udara maka dapat dikatakan bahwa Indonesia masih belum sepenuhnya berdaulat.Penyebabnya adalah masih ada wilayah udara yang cukup luas dan bahkan berlokasi pada kawasan yang sangat strategis karena merupakan tempat dari pusat lalulintas perdagangan tersibuk kedua di dunia. Lokasi itu bahkan merupakan kawasan kritis karena berhubungan langsung dengan garis perbatasan beberapa negara lain dan hingga kini kita belum atau tidak menguasainya.Sementara itu di tingkat global perkembangan strategis yang masih menghantui banyak negara adalah international terorism yang ditandai dengan tragedi 911 pada tahun 2001.Ketika itu Amerika Serikat mengevaluasi sistem pertahanan keamanan negaranya yang ternyata dapat di bobol oleh kelompok teroris internasional dengan menggunakan Commercial Civil Aviation. Simbol simbol dari martabat dan kedaulatan negara Amerika Serikat berhasil ditembus melalui udara oleh para teroris.Hasil investigasi tragedi 911 telah menyimpulkan tentang kebutuhan institusi baru dalam struktur pemerintahan Amerika Serikat untuk menangani permasalahan National Security. Institusi baru yang harus dibentuk dalam kerangka mengantisipasi agar serangan teroris internasional terhadap jantung pemerintahan dan perdagangan AS tidak terulang kembali.Pemerintah Amerika kemudian membentuk yang disebut sebagai Department of Homeland Security. Tidak berhenti disitu, Amerika Serikat juga membentuk badan pengamanan transportasi baru yang dikenal dengan nama&nbsp;Transportation Security Administration (TSA).Langkah ini pun diikuti dengan peningkatan pengawasan dari mekanisme pengelolaan bagi lalu lintas udara atau air traffic baik sipil maupun militer (Civil Military Air Traffic Flow Management System).Itulah tiga langkah cepat yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat segera setelah selesai melakukan evaluasi dan investigasi awal terhadap tragedi 911 di tahun 2001.Kerawanan dari perkembangan teknologi yang sangat cepat tentu saja tidak akan berhenti pada penggunaan civil commercial aviation oleh para teroris. Maraknya penggunaan drone misalnya, dalam berbagai kemampuan canggih belakangan ini tidak dapat dianggap enteng begitu saja.Gangguan terhadap beberapa rute penerbangan telah terjadi beberapa kali di Indonesia, pada jalur-jalur airways tertentu. Sementara regulasi belum cukup untuk dapat mengantisipasi penggunaan drone dalam penyebarannya di banyak lokasi. Ini telah membuat orang terlihat bebas menggunakan drone pada ketinggian yang rawan mengganggu lalu lintas udara.Lebih dari itu, Cyber world dalam ujud UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau populer disebut drone secara pelahan dan pasti akan bertahap bertebaran di angkasa mana saja dan sesuai dengan niat dan kehendak dari mereka yang berkepentingan di belakangnya.Drone yang diiringi dengan pengembangan artificial inteligent (AI) telah berkembang sangat luas termasuk spionase, sabotase, dan terorisme.Pengembangan drone sebagai pengganti pesawat terbang yang jauh lebih praktis sudah dikembangkan oleh pabrik pesawat Boeing dan Airbus.Sarana udara tidak akan lama lagi akan menjadi ajang beroperasinya drone dengan berbagai fungsi dan kebutuhan militer dan juga sipil. Drone pasti akan banyak berdampak pada sistem pertahanan keamanan sebuah negara.Berikutnya sebagai top isu, kita harus memperhitungkan dengan seksama mengenai bahaya Pandemi Covid-19. Virus yang bermula dari Wuhan di akhir tahun 2019 dengan sangat cepat tersebar ke seluruh penjuru dunia karena demikian canggihnya sistem perhubungan udara internasional.Pandemi Covid-19 telah memposisikan dunia sekarang pada situasi dan kondisi yang tidak menentu. Situasi dan kondisi yang uncertain. We are in a state of uncertainty, we are in the middle of circle of uncertainty.Tidak ada seorangpun yang mampu memperkirakan dengan pasti kapan situasi sulit ini akan berakhir. Walaupun sudah ada beberapa negara berhasil mengembangkan vaksin Covid-19.Dalam hal ini kita harus dapat melihat penyebaran virus Covid-19 sebagai hal yang juga berpengaruh terhadap pertahanan dan keamanan negara. Itulah tiga hal dari perkembangan strategis pada domain medium udara yang paling up to date. Terorisme internasional, drone yang beriringan dengan cyber world, dan Pandemi Covid 19.Mencermati perkembangan tersebut dalam hal menjaga kedaulatan wilayah udara, maka kita dihadapkan pada situasi yang harus, suka atau tidak suka, untuk mengembangkan kemampuan nasional di bidang industri dirgantara.Sangat naif apabila kita masih akan tetap saja bergantung kepada teknologi dan industri negara asing dalam mengelola sistem pertahanan keamanan negara kita yang sangat luas, tanpa mulai bergerak untuk membangun kemampuan diri sendiri.Pertanyaan besar adalah dari mana kita harus memulainya. Paling tidak kita sudah harus mulai dengan meng inventarisasi apa yang telah kita miliki sejauh ini dan kemudian mengukur potensi yang tersedia untuk menentukan sasaran awal yang hendak dicapai.Dalam proses untuk mengembangkan industri dirgantara, sudah waktunya program itu secara nasional harus mengacu dan berpadu kepada rencana strategis dari sistem pertahanan keamanan negara.Turunan dari ujud dan postur pertahanan keamanan nasional yang mengalir kepada kebutuhan alutsista dibidang yang diperkirakan mampu untuk dikerjakan sendiri itulah yang harus disusun dalam skala prioritas untuk masuk dalam roadmap perencanaan industri dirgantara nasional.Demikian pula dengan pemanfaatan beberapa peralatan yang dapat dipergunakan pada kebutuhan kebutuhan non militer. Pada titik ini maka muncul kebutuhan lain yang sangat penting dan terkait dengan kegiatan penelitian dan pengembangan atau R&amp;D serta upaya kaderisasi sdm bidang aviasi yang memang langka.Seluruh produk dalam negeri yang akan diprioritaskan sudah harus pula sejalan dengan berbagai peralatan yang pengadaannya masih tergantung kepada produk luar negeri.Keterpaduan secara menyeluruh dari kebutuhan peralatan terutama alutsista pada jajaran TNI harus dimulai dengan pemikiran dari kebutuhan yang memang benar-benar merupakan satu kesatuan sistem senjata dari sebuah angkatan perang yang terpadu dan terstruktur.Hal ini tidak hanya dapat menghindari duplikasi pengadaan peralatan perang antar angkatan akan tetapi juga akan memudahkan memilah-milah mana yang kiranya sudah dapat di produksi sendiri di dalam negeri dan mana yang belum.Demikian pula tentang keterpaduan dalam perencanaan produksi antara Pindad, PT PAL, dan PTDI dalam menuju efisiensi penggunaan dana yang sangat terbatas. Produk persenjataan tertentu dari PTDI misalnya ada beberapa yang berhubungan erat dengan berbagai produk yang dibuat di PT PAL dan juga produk Pindad.Khusus industri dirgantara memang bukanlah sesuatu yang mudah, karena memerlukan perencanaan matang berjangka panjang dan konsisten dalam pelaksanaan dilapangan yang memerlukan pula dana yang tidak sedikit.Bersyukur kita telah melewati tahap sertifikasi pesawat buatan sendiri N219 walau sudah tertunda beberapakali. Sebuah karya anak bangsa yang patut di hargai dan dibanggakan.Pengalaman memberikan kita pelajaran bahwa kebanggaan kiranya jangan sampai berhenti kepada kemampuan membuat saja, akan tetapi kita harus arahkan kebanggaan itu juga kepada kualitas produksi, quality control, dan ketersediaan suku cadang serta jaminan after sales service.Selamat dan sukses kepada PTDI, Lapan, Bappenas, dan Kemenhub beserta jajarannya, semoga Indonesia dapat juga berjaya di dirgantara.Nenek moyangku orang pelaut, anak cucuku insan dirgantara…*) Chappy Hakim, KSAU 2002-2005,&nbsp;Penulis Buku “Tanah Air Udaraku Indonesia”Sumber:&nbsp;<a href="https://money.kompas.com/read/2020/12/30/211200126/sambut-n219-kedaulatan-wilayah-udara-untuk-mendukung-penguatan-industri?page=all" rel="noopener noreferrer" target="_blank">https://money.kompas.com/read/2020/12/30/211200126/sambut-n219-kedaulatan-wilayah-udara-untuk-mendukung-penguatan-industri?page=all</a>

Sambut N219, Kedaulatan Wilayah Udara untuk Mendukung Penguatan Industri Dirgantara

Hari/Tanggal: Jumat, 24 Mei 2019Tempat: Ruang Rapat Pusjasa Lantai 5, Perpustakaan Nasional RI, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, JakartaRapat dipimpin oleh Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpusnas RI, Drs. Teguh Purwanto, S.IP, M.si, turut dihadiri Kepala Bidang Layanan Umum, Kepala Bidang KSPO, dan Kepala Sub Bidang Otomasi, serta Tim Medsos Perpusnas RI.&nbsp;Agenda rapat membahas strategi peningkatan kinerja Tim Medsos Perpusnas RI, dalam memberikan informasi ke pemustaka melalui platform-platform media sosial dan website-website resmi Perpusnas RI.Agenda kedua adalah pengembangan Call Center Informasi dan Layanan Perpusnas RI yang segera dapat melayani pemustaka terkait hal-hal mengenai Layanan Perpustakaan Nasional RI, baik&nbsp;On Site&nbsp;maupun&nbsp;Online. Diharapkan dengan sistem Call Center yang baru ini dapat meningkatkan layanan Perpusnas kepada masyarakat, untuk itu diperlukan koordinasi dan kerja sama internal yang baik.

Rapat Tim Medsos dan Pengembangan Call Center Perpusnas

Layanan Bimbingan Pemustaka Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara kembali menggelar&nbsp;sesi bimbingan pemustaka&nbsp;online&nbsp;bekerja sama dengan&nbsp;<a href="https://unmuhjember.ac.id/id/" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Universitas Muhammadiyah Jember</a>. Sesi ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan minimal satu bulan sekali dari layanan bimbingan pemustaka sebagai bentuk adaptasi layanan perpustakaan Perpusnas atas kemajuan teknologi dan kondisi pandemik Covid 19.Sesi ini terasa lebih istimewa dengan tampilan baru karena berkolaborasi lebih dengan tim Radio WBS Perpusnas. Jalannya sesi bimbingan pemustaka dikemas seperti&nbsp;talkshow&nbsp;dengan harapan acara dapat dibawakan secara santai tanpa mengurangi substansi dari acara itu sendiri dan juga lebih mendekatkan antara pustakawan dengan pemustaka.Sesi bimbingan pemustaka diawali dengan sambutan dari Yuliatry Bunga S.IPI selaku Koordinator Kelompok Substansi Penyusunan Konten Media dan Layanan Informasi Perpustakaan, kemudian dilanjutkan oleh&nbsp;<a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=ApOW2PwAAAAJ&amp;hl=id" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Berlian Eka Kurnia</a>&nbsp;S.IIP., MA. selaku Kepala UPT&nbsp;<a href="http://perpustakaan.unmuhjember.ac.id/id/" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Jember</a>. Dalam sambutannya, keduanya sepakat bahwa perpustakaan harus bertransformasi untuk menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi yang begitu cepat, salah satu bentuknya ialah penyelenggaraan bimbingan pemustaka secara&nbsp;online. Layanan dan koleksi digital Perpusnas RI merupakan jawaban atas kondisi geografis negara Indonesia yang berbentuk kepulauan.Narasumber pada sesi pagi ini dipaparkan oleh Yuli Maryani, S.Sos., M.Si. selaku pustakawan ahli muda. Beliau memaparkan berbagai hal mengenai koleksi dan layanan digital Perpusnas. Beliau menekankan mengenai penelusuran e-resources dengan menjelaskan cara melakukan penelusuran melalui provider seperti Proquest, Ebsco, Emerald.Terima kasih diucapkan kepada berbagai pihak yang telah mendukung acara bimbingan pemustaka&nbsp;online&nbsp;sehingga berjalan dengan lancar. Tercatat 610 Peserta yang menyaksikan acara ini baik melalui zoom maupun channel Youtube. Perpusnas menunggu kerja sama dari perguruan tinggi dan lembaga untuk sesi bimbingan pemustaka&nbsp;online&nbsp;selanjutnya. Silahkan berkirim surat melalui alamat email&nbsp;<a href="mailto:bpli@perpusnas.go.id" rel="noopener noreferrer" target="_blank">bpli@perpusnas.go.id</a>.Setelah penyajian materi, moderator membuka sesi tanya jawab kepada para peserta yang mengikuti jalannya acara melalui Zoom maupun channel Youtube. Tidak hanya pertanyaan yang disampaikan oleh peserta, namun juga saran dan apresiasi datang dari para peserta. Seperti apresiasi dari Sri Rokhyatun yang menyatakan bahwa, “Alangkah baiknya kalau langkah-langkah semua yang diterangkan bisa ditayangkan di Youtube sehingga bisa diulangi kalau kita lupa untuk masuknya.” Annisaa juga memberikan saran, “Saran dari saya, koleksi yang ada di iPusnas diperbanyak buku&nbsp;parenting&nbsp;dan anak-anak yang&nbsp;up to date&nbsp;agar semakin tertarik untuk membaca buku melalui layar.” Apresiasi lain juga datang dari Kepala UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Jember yang menyatakan, “Sangat bermanfaat sekali materi yang disampaikan. Semoga di kesempatan berikutnya bisa bekerja sama lagi.”Salam literasi dan salam sehat untuk kita semua.

Sosialisasi Koleksi dan Layanan Digital Perpusnas RI kepada Sivitas Akademika Universitas Muhammadiyah Jember

Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dan Hari Kunjung Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI melangsungkan kegiatan Workshop Merajut yang dilaksanakan secara on site pada Kamis, 31 Agustus 2023 di Ruang Serbaguna Lantai 4 Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11 Jakarta Pusat. Workshop ini diselenggarakan oleh Layanan Lansia dan Disabilitas Perpusnas, Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara. Tujuan diadakannya Workshop ini tentunya diharapkan adanya peningkatan kesejahteraan pemustaka Lansia dalam mengisi kegiatan masa tua yang menarik dan bermanfaat. Lebih lanjut, dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pelatihan keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan program Perpusnas yaitu Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, di mana kegiatan ini difokuskan untuk menjadi sarana dalam mengembangkan fungsi dan peran perpustakaan dalam memberikan pelayanan sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna Perpustakaan.&nbsp; Workshop ini dibuka oleh sambutan dari Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Bapak Agus Sutoyo. Dalam sambutannya beliau menyampaikan, “Kami memberikan peluang untuk masyarakat untuk bisa berkegiatan di Perpusnas, kami fasilitasi kegiatan, bukan hanya terkait sirkulasi peminjaman buku, tetapi saat ini Perpustakaan Nasional dan seluruh Perpustakaan yang ada di Indonesia sudah melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih luas lagi, tidak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan informasi dan peminjaman koleksi, tetapi juga kita perluas dengan berbagai kegiatan yang bisa memberikan kemampuan masyarakat untuk bisa berliterasi dalam berbagai bentuk dan dalam berbagai kegiatan.” Kegiatan Workshop Merajut ini dihadiri oleh 150 orang peserta dari berbagai kalangan tidak hanya terbatas Lansia saja, Workshop ini menghadirkan narasumber dari tiga orang dosen/pengajar dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yaitu, Siti Indriani C, Lastio Lubis dan Eky Ario. Selain diadakan secara on site, Workshop ini juga ditayangkan secara Live di kanal YouTube Pujasintara Perpusnas. Pada akhir acara, peserta Workshop juga mendapatkan e-sertifikat dari Workshop Merajut.&nbsp;

Tingkatkan Kesejahteraan Lansia, Perpusnas Gelar Workshop Merajut 

Pada tanggal 23-26 Oktober 2019, Perpustakaan Nasional RI ikut berpartisipasi sebagai peserta pameran dalam acara tahunan LIPI, yaitu&nbsp;Indonesia Science Expo 2019&nbsp;yang tahun ini diselenggarakan di&nbsp;Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang.Indonesia Scence Expo tahun ini mengambil tema&nbsp;“Today and Beyond”. Berdasarkan tema tersebut, pameran Perpustakaan Nasional RI menampilkan perkembangan media penyimpanan koleksi Perpustakaan Nasional Ri. Perkembangan media penyimpanan memberikan gambaran bahwa informasi yang ada dari zaman dahulu, maupun saat ini, akan selalu bermanfaat hingga masa depan tanpa adanya batasan. Oleh karena itu, berbagai media penyimpanan dikembangkan dan dimanfaatkan dalam rangka melestarikan koleksi dan segala informasi yang ada di Perpustakaan Nasional RI agar dapat terus menjadi sumber segala informasi yang dibutuhkan semu orang. Beberapa contoh koleksi yang menggambarkan tema tersebut ditampilkan, mulai dari koleksi tercetak beralih ke bentuk mikrofis dan mikrofilm lanjut betamax, kaset, cd/ dvd dan saat ini pada media cloud storage melalui jaringan internet. Tampilan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa Perpustakaan Nasional RI akan selalu bermanfaat&nbsp;“Today and Beyond”.Tidak hanya itu, pada pameran kali ini, Perpustakaan Nasional RI juga menyediakan layanan keanggotaan untuk pendaftaran anggota dan cetak kartu anggota Perpusnas. Selain itu, Perpusnas menghadirkan beberapa pustakawan yang akan memberikan pengenalan dan bimbingan tentang tata cara penggunaan koleksi online Perpusnas RI.&nbsp;

Eksistensi Perpustakaan Nasional RI Dalam Indonesia Science Expo 2019

Setelah menghadirkan&nbsp;<a href="https://pujasintara.perpusnas.go.id/activity/news/detail/34" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Kompas Digital dan beberapa surat kabar digital lainnya</a>, kini Perpustakaan Nasional juga melanggan KompasData.KompasData merupakan layanan daring dari harian Kompas untuk mengakses arsip artikel harian Kompas sejak edisi pertama tahun 1965 hingga saat ini.&nbsp;KompasData dapat diakses di layanan berikut:<ul><li><a href="https://pujasintara.perpusnas.go.id/service/information/detail/13" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Layanan Koleksi Berkala Mutakhir</a>, lantai 20, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta</li><li><a href="https://pujasintara.perpusnas.go.id/service/information/detail/4" rel="noopener noreferrer" target="_blank">Layanan Koleksi Surat Kabar Langka</a>, lantai 7 blok C, Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta</li></ul> Untuk pemesanan artikel secara daring, pemustaka dapat menghubungi pustakawan Layanan Surat Kabar Langka melalui WhatsApp <a href=" https://wa.me/6281381058567" rel="noopener noreferrer" target="_blank">0813 8105 8567</a> atau email <a href="mailto:layanan_skjil@perpusnas.go.id" rel="noopener noreferrer" target="_blank">layanan_skjil@perpusnas.go.id</a>.Pemesanan artikel gratis, tidak dikenakan biaya. Beneran deh!

Perpusnas Hadirkan Layanan KompasData

Pencarian

Berita Lainnya

LibTalks! Diskusi Pustakawan

Sambut N219, Kedaulatan Wilayah Udara untuk Mendukung Penguatan Industri Dirgantara

Rapat Tim Medsos dan Pengembangan Call Center Perpusnas

Sosialisasi Koleksi dan Layanan Digital Perpusnas RI kepada Sivitas Akademika Universitas Muhammadiyah Jember

Tingkatkan Kesejahteraan Lansia, Perpusnas Gelar Workshop Merajut

Eksistensi Perpustakaan Nasional RI Dalam Indonesia Science Expo 2019

08.00-21.00 WIB

09.00-16.00

Tutup

Detail Berita

Perpusnas Hadirkan Layanan KompasData

Pencarian

Berita Lainnya